Daerah 3T Dipersilahkan Belajar secara Tatap Muka, Begini Kata Mendikbud

- 23 Januari 2021, 09:51 WIB
Sejumlah siswa mengikuti simulasi belajar tatap muka di SMP Negeri 7 Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sejumlah siswa mengikuti simulasi belajar tatap muka di SMP Negeri 7 Banjarmasin, Kalimantan Selatan. /ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/

PR BEKASI – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyarankan agar daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terpencil) untuk bisa menggelar kegiatan belajar tatap muka.

Hal ini demi mencegah siswa kehilangan kemampuan dan pengalaman dalam belajar (lost of learning).

"Jadi anjuran dari Kemendikbud adalah untuk daerah daerah 3T, yang sangat sulit untuk bisa melaksanakan PJJ sebaiknya sekolah tatap muka segera bisa dilakukan," kata Nadiem Makarim, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Sabtu, 23 Januari 2021.

Baca Juga: Jodohkan Wirda Mansur, Ustaz Yusuf Mansur: Ingin Punya Menantu Kayak Al Hasan Ali Jaber

"Karena memang sangat serius risiko lost of learning," sambungnya.

Lebih lanjut menurut Nadiem, keputusan membuka sekolah tatap muka atau tidak ini merupakan kewenangan dari pemerintah daerah.

Kendati nantinya diizinkan, pembelajaran tatap muka tetap harus atas persetujuan kepala sekolah dan komite sekolah.

Baca Juga: Sempat Disanksi Donald Trump, Pendiri Huawei Puji Teknologi AS Usai Pelantikan Joe Biden

"Jadi untuk bisa mengakselerasi keputusan ini, biar banyak sekali daerah-daerah yang mungkin susah sekali melaksanakan PJJ, kita memberikan hak kembali kepada pemda," tutur Nadiem Makarim.

"Tapi tentunya dengan persetujuan kepala sekolah dan komite sekolah," sambungnya.

Ia pun mengungkapkan, bahwa semuda pemerintah daerah tentunya punya hal dalam keputusan pembelajaran tatap muka ataupun daring ini.

Baca Juga: Akui Diblokir Trump, Chrissy Teigen Jadi Selebriti Pertama Diikuti Twitter Joe Biden

"Sekarang semua pemda di level kabupaten dan provinsi punya hak untuk membuka tatap muka sekolah, walau zonanya dimana pun," katanya.

"Jadi mereka mengambil diskresi mana area-area yang relatif aman dari sisi Covid-19, tapi juga daerah-daerah yang sangat sulit melaksanakan PJJ," sambung Nadiem Makarim.

Nadiem pun mengajak semua elemen untuk bisa keluar dari zona nyaman dan bersama maju menuju perubahan dengan berbagai inovasi.

Baca Juga: Masker Jadi Hal Penting saat Pandemi, Berikut Rekomendasi Masker Terbaik Menurut Para Ahli

"Saatnya keluar dari zona nyaman, bergerak menuju perubahan dengan melakukan berbagai inovasi. Saya berharap kita bisa terus bekerja sama demi kemajuan pendidikan Indonesia." kata Nadiem Makarim.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah