PR BEKASI – Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemanasan global pengaruhi pohon dan tanaman melepaskan lebih banyak karbon daripada yang mereka serap, pembalikan fungsi kritis yang selanjutnya akan mempercepat perubahan iklim.
Pada awal 2040, mengingat proyeksi pemanasan global saat ini, sistem lahan hanya akan dapat mengambil setengah jumlah karbon dibandingkan dengan yang mereka lakukan saat ini, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Science Advances bulan ini.
Penelitian tersebut menganalisis data dari sekitar 1.500 situs di seluruh dunia untuk mencoba dan memahami bagaimana suhu berpotongan dengan penyerapan karbon. Apa yang ditemukannya adalah "titik kritis yang kuat".
Baca Juga: Salut Teddy Relakan Hak Warisnya, Pengacara: Padahal Kalau Dihitung, Dia Dapat Banyak Loh
Saat suhu Bumi terus meningkat, kemampuan pohon dan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, fungsi yang memanfaatkan karbon dioksida di udara menjadi lemah.
Pada saat yang sama, di lingkungan yang lebih hangat, respirasi tanaman juga meningkat karena tekanan panas, menambah lebih banyak karbon ke atmosfer.
Jika perubahan iklim terus berlanjut, hutan hujan, tanah, dan padang rumput dunia tidak lagi akan menjalankan peran penting mereka sebagai penyerap karbon. Alih-alih memperlambat perubahan iklim, mereka akan mempercepatnya.
Hal tersebut dikatakan oleh Kathryn Duffy, seorang ilmuwan sistem bumi di Northern Arizona University.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Channel New Asia