Meski demikian, pelaksanaan sekolah tatap muka akan tetap dibatasi dan mengikuti protokol kesehatan.
Baca Juga: Kirim 25 Juta Makser Gratis: Gedung Putih: Target 1.300 Pusat Kesehatan dan 60.000 Dapur Umum
Baca Juga: Cek Fakta: Orang-Orang Muslim Burma Dikabarkan Ditangkap Aparat Militer Myanmar, Simak Faktanya
"Mungkin bukan 100 persen kapasitas. Tapi paling tidak dua sampai tiga kali seminggu atau dengan sistem rotasi," kata dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ Kamis 25 Februari 2021.
Pemerintah juga akan memprioritaskan guru dan tenaga pendidik pada jenjang yang lebih muda untuk mendapatkan vaksin terlebih dahulu.
Misalnya dari guru pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Luar Biasa (SLB), kemudian ke tingkat sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Peserta didik yang lebih muda, menurut Menteri Nadiem Makarim, selama ini lebih sulit melaksanakan sistem pembelajaran jarak jauh.
Baca Juga: Hasil Puslabfor Spesimen Rambut Jennifer Jill Sudah Keluar, Polisi: Positif Mengandung Metafetamin
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan 68 juta peserta didik pada 646.000 satuan pendidikan terpaksa belajar dari rumah.
Namun sejak Januari 2021, pemerintah mulai mengizinkan sekolah tatap muka di area yang memiliki risiko penularan rendah namun dengan kapasitas yang dibatasi.