PR BEKASI - Komedian Raden Diky Candranegara atau dikenal Diky Candra diduga turut menanggapi isu sekularisasi dan pencabutan mata pelajaran agama dalam sistem pendidikan nasional.
Isu tersebut muncul usai sejumlah pihak mempertanyakan frasa agama yang tidak tercantum dalam Draf Peta Jalan Pendidikan per Mei 2020 tentang Visi Pendidikan Indonesia 2035.
Adapun visi tersebut berbunyi, 'Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila'.
Terkait hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim membantah bahwa pihaknya berencana menghapuskan mata pelajaran agama dalam pendidikan nasional.
Baca Juga: Soroti Kisruh Partai Demokrat, Pengamat: Negara Tak Boleh Tersandera Agenda Politik Pribadi
"Saya ingin meluruskan isu kreatif yang sayangnya tidak benar dan beredar di media sosial, tentang penghilangan kata agama dari Peta Jalan Pendidikan. Terutama mengenai kabar yang menyatakan bahwa Kemendikbud akan menghapus mata pelajaran agama," ucap Nadiem Makarim.
"Jelas isu ini tidak benar dan tidak akan pernah Kemendikbud menghapus mata pelajaran agama," sambung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dalam akun Instagram-nya menanggapi tudingan yang beredar.
Walaupun demikian, Nadiem Makarim mengapresiasi sejumlah masukan dari berbagai pihak mengenai isi dari peta jalan pendidikan nasional 2020-2035 tersebut.
"Kemendikbud menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas masukan dan atensi berbagai kalangan bahwa kata “agama” perlu ditulis secara eksplisit untuk memperkuat tujuan Peta Jalan tersebut," ucap Nadiem Makarim.
"Jadi, kami akan pastikan bahwa kata ini akan termuat pada revisi Peta Jalan Pendidikan selanjutnya," sambungnya.
Sementara itu, Diky Candra membuat sindiran terhadap pihak-pihak yang antiagama di Indonesia.
Diky Candra menilai, keberadaan orang-orang yang alergi dengan agama justru sangat aneh ada di Indonesia.
"Kalau ada yang antiagama, alergi sama agama di negara Indonesia itu sangat mengherankan," kata Diky Candra dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 13 Maret 2021.
"AGAMA mempersulit "org2 berbuat jahat, bebas bohong, bebas dzolim dan bebas memanjakan penyakit hati" jadi hanya orang2 yg punya niat jahat dan ingin berbuat sesuka hatilah yang anti agama.'( om bocor ) pic.twitter.com/lPASb7oszz— Diky Chandra Negara (@dikychandra_) March 12, 2021
Menurutnya, hal tersebut aneh lantara Indonesia memiliki konstitusi yang menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Karena kan katanya negaranya negara Pancasila, orang-orangnya harus adil dan beradab. Tidak mungkin adil dan beradab kalau tidak berkeTuhanan Yang Maha Esa," ucap Diky Candra.
Baca Juga: 10 Cara Alami Sembuhkan Sakit Mata, dari Lidah Buaya hingga Air Garam
"Tidak mungkin bisa bersatu dan menyatu kalau tidak ada Ketuhanan Yang Maha Esa. Sulit untuk membuat mufakat melalui musyawarah mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kalau tidak berkeTuhanan Yang Maha Esa," sambung publik figur yang juga tokoh asal Garut tersebut.
Selain itu, Diky Candra juga menilai agama menjadi tolak ukur orang-orang dalam melakukan suatu perbuatan.
"Agama mempersulit orang-orang berbuat jahat, bebas bohong, bebas zalim, dan bebas memanjakan penyakit hati. Jadi, hanya orang-orang yang punya niat jahat dan ingin berkuasa sesuka hatilah yang anti agama," tutur Diky Candra.***