Diduga Sentil Nadiem Makarim, Diky Candra: Yang Alergi Agama Itu Sangat Mengherankan

- 13 Maret 2021, 06:56 WIB
Diky Candra (kanan) diduga sindir Nadiem Makarim (kiri) soal hilangnya frasa agama.
Diky Candra (kanan) diduga sindir Nadiem Makarim (kiri) soal hilangnya frasa agama. /ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/Kolase foto dari Instagram @dikychandra_new dan ANTARA FOTO

PR BEKASI - Komedian Raden Diky Candranegara atau dikenal Diky Candra diduga turut menanggapi isu sekularisasi dan pencabutan mata pelajaran agama dalam sistem pendidikan nasional.

Isu tersebut muncul usai sejumlah pihak mempertanyakan frasa agama yang tidak tercantum dalam Draf Peta Jalan Pendidikan per Mei 2020 tentang Visi Pendidikan Indonesia 2035.

Adapun visi tersebut berbunyi, 'Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila'.

Terkait hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim membantah bahwa pihaknya berencana menghapuskan mata pelajaran agama dalam pendidikan nasional.

Baca Juga: Moeldoko Sebut Ingin Jaga Demokrasi Tapi Rebut Partai Orang, Chusnul Mar'iyah: Dia Ngerti Demokrasi Gak sih?

Baca Juga: Anggap KLB Demokrat 'Moeldoko' Lebih Rendah Dibanding Arisan, Ketua DPD Sulsel Beberkan Adanya Ancaman

Baca Juga: Soroti Kisruh Partai Demokrat, Pengamat: Negara Tak Boleh Tersandera Agenda Politik Pribadi 

"Saya ingin meluruskan isu kreatif yang sayangnya tidak benar dan beredar di media sosial, tentang penghilangan kata agama dari Peta Jalan Pendidikan. Terutama mengenai kabar yang menyatakan bahwa Kemendikbud akan menghapus mata pelajaran agama," ucap Nadiem Makarim.

"Jelas isu ini tidak benar dan tidak akan pernah Kemendikbud menghapus mata pelajaran agama," sambung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dalam akun Instagram-nya menanggapi tudingan yang beredar.

Walaupun demikian, Nadiem Makarim mengapresiasi sejumlah masukan dari berbagai pihak mengenai isi dari peta jalan pendidikan nasional 2020-2035 tersebut.

"Kemendikbud menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas masukan dan atensi berbagai kalangan bahwa kata “agama” perlu ditulis secara eksplisit untuk memperkuat tujuan Peta Jalan tersebut," ucap Nadiem Makarim.

"Jadi, kami akan pastikan bahwa kata ini akan termuat pada revisi Peta Jalan Pendidikan selanjutnya," sambungnya.

Baca Juga: Lepas 12 Atlet Terbang ke All England 2021, Ketum PBSI Harap Covid-19 Tak Gentarkan Semangat The Minions Cs 

Sementara itu, Diky Candra membuat sindiran terhadap pihak-pihak yang antiagama di Indonesia.

Diky Candra menilai, keberadaan orang-orang yang alergi dengan agama justru sangat aneh ada di Indonesia.

"Kalau ada yang antiagama, alergi sama agama di negara Indonesia itu sangat mengherankan," kata Diky Candra dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Menurutnya, hal tersebut aneh lantara Indonesia memiliki konstitusi yang menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Karena kan katanya negaranya negara Pancasila, orang-orangnya harus adil dan beradab. Tidak mungkin adil dan beradab kalau tidak berkeTuhanan Yang Maha Esa," ucap Diky Candra.

Baca Juga: 10 Cara Alami Sembuhkan Sakit Mata, dari Lidah Buaya hingga Air Garam 

"Tidak mungkin bisa bersatu dan menyatu kalau tidak ada Ketuhanan Yang Maha Esa. Sulit untuk membuat mufakat melalui musyawarah mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kalau tidak berkeTuhanan Yang Maha Esa," sambung publik figur yang juga tokoh asal Garut tersebut.

Selain itu, Diky Candra juga menilai agama menjadi tolak ukur orang-orang dalam melakukan suatu perbuatan.

"Agama mempersulit orang-orang berbuat jahat, bebas bohong, bebas zalim, dan bebas memanjakan penyakit hati. Jadi, hanya orang-orang yang punya niat jahat dan ingin berkuasa sesuka hatilah yang anti agama," tutur Diky Candra.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x