Malam Nisfu Sya’ban Jatuh pada 28 Maret 2021, Berikut Bacaan Doa, Waktu, dan Tata Cara Puasa Nisfu Sya’ban

- 21 Maret 2021, 07:54 WIB
Ilustrasi berdoa.  Bacaan doa, waktu, dan tata cara Puasa Nisfu Sya’ban.
Ilustrasi berdoa. Bacaan doa, waktu, dan tata cara Puasa Nisfu Sya’ban. /Pixabay/chiplanay

PR BEKASI – 1 Sya’ban dalam kalender Hijriah 1442 jatuh pada 15 Maret 2021 lalu. dan malam Nisfu Sya’ban akan jatuh pada 28 Maret 2021.

Dalam bulan ini Allah SWT menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ampunan karena pada bulan ini juga Allah SWT membuka pintu ampunan selebar-lebarnya.

Selain memperbanyak doa, terdapat amalan lain yang kerap kali dikerjakan umat Islam pada bulan Sya’ban yaitu puasa sunah

Puasa nisfu sya’ban merupakan puasa sunah yang dikerjakan umat Islam untuk menghadapi puasa wajib yaitu puasa bulan Ramadhan.

Baca Juga: Kaesang dan Erick Thohir Kuasai Persis Solo, Gibran Rakabuming: Para Pemegang Saham Harus Menepati Janjinya

Baca Juga: Jadi Dirut Klub Sepak Bola dan Datangkan Sponsor, Kaesang: Cuma Komitmen Saya Persis Solo Liga 1 Harga Mati

Baca Juga: Mendag Ingin Impor Beras di Tengah Panen Raya, Tsamara Amany: Kebijakan yang Sangat Merugikan

Lalu, kapan sih waktu puasa nisfu sya’ban?

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari berbagai sumber puasa nisfu sya’ban dimulai sejak tanggal 1 sya’ban dan berakhir pada tanggal 15.

Puasa nisfu sya’ban dilaksanakan selama dua minggu atau selama setengah bulan pertama di bulan Sya’ban.

Setelah selesai, dan kemudian memasuki tanggal 16 pada bulan sya’ban dianjurkan tidak menjalankan puasa.

Baca Juga: Hari Ini Asteroid 2001 FO32 Capai Jarak Terdekat dengan bumi, Ahli Beri Peringatan

Karena, akan memasuki bulan puasa satu bulan penuh dan wajib dilakukan oleh umat muslim yang sudah akil baligh. Puasa ini dinamakan dengan puasa Ramadhan.

Namun terkait persoalan pada 16 Sya’ban boleh puasa atau tidak, ulama berbeda pendapat karena ada satu hadis yang melarang puasa setelah nisfu Sya’ban, dan dalam riwayat al-Bukhari, Rasulullah SAW juga melarang puasa dua atau tiga hari sebelum Ramadhan.

Kemudian, bagaiamana tata cara puasa nisfu sya’ban?

Tata cara untuk melakukan puasa nisfu sya’ban sama seperti menjalani puasa yang lainnya. Hanya saja yang membedakannya adalah pelafalan dari bacaan niatnya.

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran Tahun 2021, Berikut Daftar Stasiun KA yang Akan Melayani Tes GeNose C19 Rp30.000

Tata cara untuk melakukan puasa nisfu sya’ban yaitu membaca niat puasa, bangun dini hari untuk melaksanakan sahur, setelah sudah memasuki waktu imsak maka berpuasalah sehari penuh.

Selain berpuasa, berdoa utamanya pada malam nisfu sya’ban juga dianjurkan, berikut bacaan doa malam Nisfu Sya’ban latin dan bahasa Indonesia:

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in‘am, la ilaha illa anta zhahral lajîn wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifîn.

Baca Juga: Video Viral! Injak Kepala Induk Kucing hingga Mati, Pelaku: Saya Bunuh Dia dengan Cara yang Layak

Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqan muwaffaqan lil khairat.

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin.

Artinya, Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Baca Juga: Pintu Ampunan di Buka Lebar, Berikut 3 Amalan Nisfu Sya’ban, Salah Satunya Perbanyak Berdoa

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah