PR BEKASI – Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang mulia dan penuh berkah.
Menurut pendapat dari banyak ulama, Lailatul Qdar itu datang di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, karena dahulu Nabi Muhammad SAW meningkatkan ibadahnya di malam-malam tersebut.
Oleh karena itu, agar mendapatkan keberkahan di malam Lailatul Qadar yang hanya terjadi di bulan Ramadhan, sebaiknya umat muslim juga mencari keberkahan tersebut dengan cara menjalankan amalan.
Keberkahan itu bahkan tidak terhitung nilainya apabila umat muslim menjalankan amalan-amalan yang dianjurkan di 10 malam terakhir Ramadhan.
Baca Juga: Inter Milan vs Crotone: Conte Selangkah Lagi Akhiri Dominasi Sembilan Tahun Juventus di Serie A
Tidak sedikit dari ulama yang menjelaskan bahwa satu kebaikan yang dikerjakan di malam Lailatul Qadar akan bernilai seribu bulan.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari islami.co berikut amalan-amalan yang bisa dilakukan di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan untuk menyambut malam Lailatul Qadar:
1. Iktikaf
Iktikaf atau berdiam di masjid sepanjang malam bisa dilakukan di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.
Inilah yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya, beliau beri’tikaf di sepuluh terakhir Ramadhan untuk mencari malam Lailatul Qadar.
Bahkan tidak ketinggalan keluarga dan Sahabat beliau. Dalam riwayat sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
كَانَ يَعْتَكِف العَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Artinya:
"Rasulullah SAW biasa beriktikaf di 10 hari terakhir Ramadhan sampai setelah beliau wafat, kebiasaan iktikaf itu tetap dilakukan oleh istri-istri beliau," (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Presiden Jokowi Akhirnya Mencabut Larangan Mudik Lebaran 2021? Simak Faktanya
2. Memperbanyak Membaca Al-Qur'an
Pada malam Lailatul Qadar, seluruh ayat Al-Qur'an diturunkan ke langit dunia (lauh mahfuzh), bahkan surat Al-Qadr yang berada di dalam Al-Qur'an itu diturunkan di malam Lailatul Qadar.
Sehingga, Rasulullah SAW bersabda Al-Qur'an dan puasa kelak akan menjadi penolong, syafaat di hari kiamat.
3. Sedekah
Bulan Ramadhan juga dikenal dengan syahrul muwasat (bulan berbagi). Bahkan, rukun Islam zakat wajib ditunaikan pada bulan ini.
Baca Juga: Arab Saudi Resmi Masukan Epos Hindu Ramayana dan Mahabarata dalam Kurikulum Sekolah Terbaru
Sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW dalam penuturan sayyidah Aisyah, bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan di bulan Ramadhan (ajwadun nas fi syahri ramadhan).
Apalagi, jika sedekah itu dilakukan di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Dalam riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa malaikat mendoakan mereka sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Artinya:
"Ya Allah, berikan ganti (kebaikan, keberkahan, dll) pada orang yang berinfak. Ya Allah, hancurkanlah orang enggan berinfak (kikir)." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
4. Beribadah
Beribadah yang dimaksud di sini bisa digabungkan ketika sedang ber-iktikaf di masjid yaitu dengan zikir, salawat, salat malam, dan ibadah malam lainnya.
Secara spesifik, qiyamullail atau beribadah berarti salat malam. Maka perbanyaklah salat atau aktivitas ibadah lainnya di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
"Barangsiapa yang qiyamullail pada malam Lailatul Qadar karena iman dan hanya berharap pahala kepada Allah, maka dosa-dosanya yang berlalu akan diampuni." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
5. Memperbanyak doa
Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya QS. Al Baqarah: 186 dan QS. Ghafir: 60. Namun secara formal, Rasulullah SAW dalam sabdanya menganjurkan doa berikut:
عن عائِشةَ رَضِيَ اللهُ عنها قالت: قلتُ: يا رسولَ اللهِ، أرأيتَ إنْ عَلِمْتُ أيُّ ليلةٍ ليلةُ القَدرِ، ما أقولُ فيها؟ قال: قُولي: اللَّهُمَّ، إنِكَّ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفوَ فاعْفُ عَنِّي
Artinya:
"Suatu ketika, sayyidah Aisyah meminta arahan kepada Rasulullah SAW tentang apa yang harus dibacakan kalau bertemu Lailatul Qadar. Rasulullah SAW menjawab, bacalah doa allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni." (HR. Ahmad, al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Nasa’i).***