Gus Baha Ungkap untuk Sambut Lailatul Qadar Perlu Persiapan, Simak Penjelasannya

- 3 Mei 2021, 08:55 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih akrab disapa Gus Baha ungkapkan untuk menyambut Lailatul Qadar perlu adanya persiapan.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih akrab disapa Gus Baha ungkapkan untuk menyambut Lailatul Qadar perlu adanya persiapan. /Twitter/@dakwahnu1926

PR BEKASI – Kemuliaan Bulan Suci Ramadhan salah satunya terletak pada Lailatul Qadar, yang ada pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Dalam menyambut Lailatul Qadar ini pun diperlukan adanya persiapan dari setiap diri kaum muslim.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih akrab disapa Gus Baha mengungkapkan bahwa memang perlu adanya persiapan tersebut.

Baca Juga: Sang Suami Kian Kritis Usai Negatif Covid-19, Joanna Alexandra: Ini Udah Bukan Kasus Covid Lagi

Hal itu dikatakan oleh Gus Baha dalam bincang-bincangnya di program Narasi pada channel Youtube Najwa Shihab, Minggu, 2 Mei 2021.

Dalam video Youtube tersebut, mengusung tema Bersama Gus Baha, Mencari Lailatul Qadar.

“Dimana-mana yang namanya mencari itu ya ada persiapannya. Terkadang kita tidak persiapan, tapi merasa mencari,” kata Gus Baha.

“Kalau tidak ada persiapan, namanya menunggu. Bukan mencari,” katanya, menyambungkan.

Baca Juga: Mudik Dilarang tapi Tempat Wisata Dibuka Bikin Masyarakat Bingung, Dedi Mulyadi Buka Suara

Teks terkait dengan Lailatul Qadar tersebut telah disabdakan Rasulullah SAW dalam hadis sahih dimana kita harus mencarinya.

“Bagi seseorang yang meyakini malam Lailatul Qadar datang di atas tanggal 20, jangan menafikan persiapan sejak 1 Ramadhan atau bahkan mulai Rajab,” ujarnya.

Selain hal tersebut, Gus Baha pun tidak ketinggalan memberikan pesan penting dengan selalu menjaga perbuatan selama Ramadhan ini.

“Rasulullah SAW sering mencontohkan agar jangan membicarakan orang lain, jangan melakukan perbuatan dosa saat Ramadhan,” katanya.

Baca Juga: Buntut Video Viral Takmir Masjid yang Usir Jamaah yang Hendak Shalat di Bekasi, Akhirnya Resmi Berdamai

“Akan sia-sia pahala itu karena diambil orang yang kita bicarakan,” sambung Gus Baha.

Gus Baha pun menekankan bahwa perlunya perhitungan-perhitungan hukum yang matang dalam bertingkah laku.

“Apa artinya Ramadhan jika memakan riba atau hal haram, kemudian membicarakan orang lain,” ucapnya.

Baca Juga: Viral! Jamaah Masjid di Bekasi Diusir Gara-gara Pakai Masker saat Hendak Salat, Begini Kronologi Lengkapnya

Gus Baha pun mengajak agar terus berprasangka baik kepada orang lain dan tidak jumawa terhadap diri sendiri.

Karena sejatinya, manusia tidak diutus Allah SWT untuk menilai dan meneliti orang lain.

Dengan adanya pola pikir tersebut, pada bulan mulia ini kita akan lebih fokus untuk mencari ridha Allah SWT.

“Itu persiapan penting dalam mencari Lailatul Qadar,” kata Gus Baha.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah