Namun, bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur, dan status hukum menjadi haram.
Sebaiknya, tunaikanlah dulu puasa wajib, kemudian puasa Syawal.
Sementara itu, untuk ketentuan waktu puasa syawal idealnya dilaksanakan enam hari berturut-turut yakni tanggal 2-7 Syawal.
Akan tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.
Baca Juga: 5 Tips Mudah Hindari Dehidrasi Saat Ibadah Puasa, Salah Satunya Cukupi Asupan Air Putih
Oleh karena itu, seseorang diperkenankan menentukan puasa Syawal, misalnya setiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal.
Seandainya seseorang berniat puasa Senin-Kamis atau puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriah), ia tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal.
Karena tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya yang terlepas apapun niat puasanya (Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj).
Baca Juga: Puasa Ramadhan Selama 30 Hari Penuh? Ternyata Ini yang Terjadi Pada Tubuh
Lalu bagaimana niatnya? Ternyata tanpa mengucapkan niat secara lisan, puasa sudah sah.