Tata Cara Puasa Syawal, Lengkap dengan Hukum, Waktu Pelaksanaan, dan Niat Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

- 12 Mei 2021, 23:00 WIB
Tata cara puasa syawal yang bisa dimulai pada tanggal 2 syawal atau Jumat, 14 Mei 2021.
Tata cara puasa syawal yang bisa dimulai pada tanggal 2 syawal atau Jumat, 14 Mei 2021. /Freepik/garakta_studio/Freepik

PR BEKASI – Puasa Ramadhan tahun 2021 ini telah selesai dan besok Kamis, 13 Mei 2021 umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Meski puasa Ramadhan telah selesai, masih ada puasa sunnah lainnya yang dianjurkan untuk dijalankan setelah Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H.

Puasa sunnah yang dianjurkan setelah 1 Syawal adalah puasa syawal.

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Dinonaktifkan, Kapitra Ampera: Kalau Merasa Berprestasi, Keluar Saja dan Bikin LSM 

Puasa syawal biasanya dimulai satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri dan dijalankan selama 6 hari ke depan terhitung mulai dari tanggal 2 syawal.

Hal ini mengacu pada hadist shahih riwayat Imam Muslim: “Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal maka seperti pahala berpuasa setahun.”

Dengan demikian, status hukum puasa Syawal adalah sunnah bagi orang yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, baik qada puasa Ramadhan atau puasa nazar.

Sedangkan bagi mereka yang punya utang puasa Ramadan karena uzur (misalnya sakit, perjalanan jauh, atau lainnya), status hukum berubah menjadi makruh.

Baca Juga: Resep Sup Ayam Rendah Kalori untuk Menu Berbuka Puasa dan Sahur 

Namun, bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur, dan status hukum menjadi haram.

Sebaiknya, tunaikanlah dulu puasa wajib, kemudian puasa Syawal.

Sementara itu, untuk ketentuan waktu puasa syawal idealnya dilaksanakan enam hari berturut-turut yakni tanggal 2-7 Syawal.

Akan tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.

Baca Juga: 5 Tips Mudah Hindari Dehidrasi Saat Ibadah Puasa, Salah Satunya Cukupi Asupan Air Putih 

Oleh karena itu, seseorang diperkenankan menentukan puasa Syawal, misalnya setiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal.

Seandainya seseorang berniat puasa Senin-Kamis atau puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriah), ia tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal.

Karena tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya yang terlepas apapun niat puasanya (Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj).

Baca Juga: Puasa Ramadhan Selama 30 Hari Penuh? Ternyata Ini yang Terjadi Pada Tubuh 

Lalu bagaimana niatnya? Ternyata tanpa mengucapkan niat secara lisan, puasa sudah sah.

Akan tetapi, untuk memantapkan, ulama menganjurkan melafalkannya sebagai berikut:

Untuk niat malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala”.

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Syawal, Salah Satunya Dapat Sempurnakan Pahala Berpuasa Selama Setahun 

Untuk niat siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.”***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x