Guru Berkomentar Bodoh dan Tembakkan Staples, Dihukum Larangan Mengajar

- 7 Maret 2020, 10:16 WIB
ILUSTRASI pelecehan seksual.*
ILUSTRASI pelecehan seksual.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Guru yang menembakkan staples kepada siswa, lalu menyeretnya di lantai dan membuat "komentar bodoh" tentang vagina saat di sekolah, kini dilarang mengajar.

Joshua Brandon Lewis dikabarkan menggunakan bahasa kasar kepada siswanya, termasuk istilah yang digunakan untuk menyebut alat reproduksi wanita.

Dia juga sempat membuat siswanya terjatuh ke lantai setelah menarik kursi yang mereka duduki.

Baca Juga: Semiliar Smartphone Android dengan Ciri-ciri Ini Berisiko Diretas, Cek Milik Anda

Baca Juga: Mampu Kurangi Risiko Cacat pada Bayi, Simak 5 Manfaat Jagung bagi Tubuh

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Sky News, Sabtu 7 Maret 2020, Lewis, pria berusia 26 tahun itu adalah guru yang baru berkualifikasi di Carlton le Willows di Gedling, Nottingham, Inggris.

Tetapi, dia akhirnya mengundurkan diri pada Mei 2018 setelah serangkaian keluhan.

Pada Kamis 5 Februari 2020, temuan-temuan tentang kasus guru tersebut mengungkap bahwa Lewis dilarang mengajar selama batas waktu yang tidak tentu.

Beberapa tuduhan terhadap Lewis telah terbukti termasuk bahwa dia membuat pernyataan menghina terhadap siswa-siswanya, seperti mengatakan bodoh.

Baca Juga: Orang Bergolongan Darah O Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona, Pakar Kesehatan Buka Suara

Pada Desember 2017, seorang siswa membuat gambar yang terlihat seperti vagina temannya dan Lewis mengatakan bahwa, "Jika vaginamu terlihat seperti itu, kamu punya masalah".

Dalam wawancara setelah kejadian itu, Lewis mengatakan, "setelah direnungkan, itu adalah komentar bodoh".

Sementara itu, siswanya mengatakan dia dibiarkan merasa "benar-benar tidak nyaman".

Pengadilan mengatakan Lewis sebagai "guru yang sangat tidak profesional" dan mengatakan dia telah mengakui kerap "kehilangan kendali" di kelas.

Dalam putusannya, pengadilan mengatakan, "Tindakan Lewis sama dengan pelanggaran serius yang jauh dari standar yang ditentukan sebagai profesi guru."

"Pengadilan menemukan bahwa perilaku Lewis sama dengan perilaku yang tidak dapat diterima dan perilaku yang membuat profesi guru menjadi tercoreng," kata pengadilan di Inggris.

Alan Meyrick, Kepala Eksekutif dan Badan Regulasi Pengajaran Inggris mengatakan, "Dalam penilaian saya, kurangnya wawasan dan penyesalan berarti bahwa ada beberapa risiko pengulangan perilaku ini dan membahayakan kesejahteraan siswa di masa depan," tuturnya.

Lewis yang tidak hadir pada audiensi publik dan tidak diwakili, telah dilarang mengajar di sekolah dan perguruan tinggi mana pun.

Dia dapat mengajukan permohonan agar larangan mengajarnya dicabut pada Maret 2022.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x