Kepastian Soal Siswa Kembali Belajar di Sekolah, Berikut Penjelasan Mendikbud Nadiem Makarim

- 28 Mei 2020, 20:39 WIB
Ilustrasi belajar.
Ilustrasi belajar. //Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 tidak dapat dipungkiri membuat perubahaan pada pola aktivitas masyarakat, terutama anak sekolah di Indonesia.

Sejak merebaknya pandemi tersebut, sejumlah anak sekolah telah diminta untuk belajar secara daring atau belajar dari rumah dan ada juga bantuan dari TVRI.

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya menghindari kerumunan agar menekan angka penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Demi Lindungi Diri dari Covid-19, Warga Skotlandia Kreatif Pakai Kostum Predator Sebagai APD 

Lantas banyak pertanyaan baik dari siswa itu sendiri maupun dari para orang tua siswa, mengenai kapan sekolah kembali dibuka dan para siswa kembali belajar di sekolah?

Dilansir RRI oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjawab soal jadwal siswa kembali ke sekolah.

Disebutkan bahwa belum adanya jadwal yang pasti soal para siswa kembali belajar di sekolah. Dengan begitu setidaknya meyakinkan bagi para siswa bahwa tidak akan segera masuk dalam waktu dekat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyebutkan soal jadwal masuk siswa adalah wewenang provinsi dan dikaitkan dengan rekomandasi gugus tugas.

Baca Juga: Tidak Terima Anaknya Berpacaran dengan Pria 35 Tahun, Seorang Ayah Tega Bunuh Putrinya Sendiri 

Hal tersebut juga adanya hubungan soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mana hasil rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Namun, pihak jajaran Kemdikbud sendiri dikabarkan sudah menyiapkan protokol untuk mengantisipasi masuknya para siswa ke sekolah pada era "New Normal".

Kebijakan tersebut di antaranya adalah dengan melonggarkan jarak antar siswa, kelas belajar satu orang satu meja, serta penggunaan masker dan sejenisnya.

Akan tetapi jangan dilupakan juga mengenai pola hubungan para siswa dengan keluarganya.

Baca Juga: PSBB Jabar Resmi Diperpanjang, Khusus Bodebek Sampai 4 Juni 2020 

Secara umum, siswa adalah anak-anak dan remaja yang pada umumnya memiliki imunitas bagus. Hal itu bisa jadi para siswa tampak terlihat sehat.

Namun, bisa juga para siswa sesungguhnya memiliki potensi OTG atau orang tanpa gejala.

Maka di situlah potensi Covid-19. Di mana ketika para siswa OTG dan kembali pulang ke rumah, bisa saja para siswa menemui orang tuanya, berdekatan, memeluknya, menciumnya, dan usia orang tua mayoritas berusia 45 tahun ke atas.

Ditambah jika para siswa tersebut tinggal bersama nenek dan kakeknya.

Baca Juga: Pemeluk Agama di Seluruh Dunia Bersatu dan Berdoa Secara Virtual untuk Korban Covid-19 

Hal tersebut juga perlu diantisipasi. Karena itu, skenario "New Normal" bagi para siswa sekolah juga harus dipikirkan dan disiapkan sampai siswa pulang ke rumah.

Jadi hal yang dikhawatirkan bukan sekedar para siswa ketika berada di sekolah saja, akan tetapi potensi OTG para siswa saat kembali ke rumah masing-masing, ini pun mengkhawatirkan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x