Masuki Ranah Pendidikan, Berikut 3 Tahap New Normal Versi Unpad

- 7 Juni 2020, 11:39 WIB
MAHASISWA berjalan di depan Gedung Rektorat Unpad di Jatinangor.*
MAHASISWA berjalan di depan Gedung Rektorat Unpad di Jatinangor.* /ADE MAMAD/"PR"/

PR BEKASI - Universitas Padjadjaran (Unpad) menyiapkan tiga tahapan dalam mewujudkan tatanan normal baru di kampus.

Tahap pertama, Unpad akan terus memberlakukan sistem belajar mengajar secara daring hingga semester genap 2019/2020.

Rektor Unpad Rina Indiastuti mengatakan, Unpad baru akan bersiap masuk ke tahap rekonstruksi tatanan kampus yang baru mulai semester ganjil 2020/2021.

Baca Juga: Joko Widodo Dikabarkan Korupsi Dana Desa Rp 59 Triliun Saat Pandemi COVID-19, Simak Faktanya

Pada level itu, jika kondisi pandemi tidak memburuk, akses kampus dibuka terbatas dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Galamedia, laboratorium riset kembali diaktifkan. Pendidikan profesi dan pascasarjana akan dibuka terbatas dengan konsep perkuliahan menggunakan kombinasi antara tatap muka dan daring.

Jika ada kelonggaran kembali, maka tahap selanjutnya adalah menuju tatanan kampus yang baru.

Baca Juga: Pernyataan Bill Gates Tentang Teori Konspirasi Vaksin Virus Corona yang Menyerangnya

"Kampus sepenuhnya dibuka. Sivitas akademika kembali ke kampus dengan protokol kesehatan yang ketat dan perilaku normal baru. Layanan pendidikan tetap menggunakan metode kombinasi (blended learning)," ujar Rina melalui siaran pers yang diterima wartawan PR Rani Ummi Fadila, Minggu, 7 Juni 2020.

Skenario tersebut disiapkan agar penyelenggaraan kegiatan kampus dan layanan pendidikan tetap produktif, berkinerja, dan kesehatan warga Unpad terjaga.

Unpad tetap berkomitmen mengurangi penyebaran Virus Corona dengan berpedoman pada protokol kesehatan yang ditetapkan Gugus Tugas Covid-19 nasional maupun Satuan Tugas Covid-19 Unpad.

Baca Juga: Di Tengah Melonjaknya Kasus Positif Nasional, Pasien Sembuh Virus Corona di NTT Tembus 30 Orang

Meski terkendala pandemi Covid-19, Rina mendorong agar interaksi Unpad harus tetap aktif dengan jejaring nasional maupun internasional.

Interaksi dilakukan secara virtual sehingga reputasi Unpad di tingkat internasional tetap terjaga.

Sementara layanan pendidikan tetap menggunakan sistem daring dengan tetap memenuhi standar kualitas.

Baca Juga: Komitmen Dukung Kendaraan Ramah Lingkungan, Jerman Wajibkan Penyediaan SPBL

Pembelajaran daring di Unpad didorong untuk tidak monoton dan tetap mencapai standar atau capaian pembelajaran yang ditetapkan kurikulum di tiap program studi.

Unpad juga tetap fokus melakukan riset yang untuk menghasilkan inovasi dan kebaruan ilmu pengetahuan untuk perbaikan kualitas kesehatan dan kehidupan masyarakat.

Kolaborasi dengan pihak eksternal dan memanfaatkan metode daring tetap dilakukan.

Baca Juga: Bersiap Hadapi New Normal, Menhub Siapkan Sistem Transportasi Higenis dan Humanis

Protokol Kesehatan Ketua Tim Satgas Covid-19 Unpad Dr med Setiawan dr menambahkan, protokol kesehatan dasar yang harus diterapkan sivitas akademika dan tenaga kependidikan Unpad saat menjalani tatanan baru, diantaranya mencuci tangan dan membersihkan tempat kerja atau tempat belajar dengan disinfektan sebelum dan sesudah beraktivitas.

Selain itu, memakai masker, menghindari kerumuman, memperhatikan ventilasi, serta mengurangi durasi kontak langsung sembari menjaga jarak aman minimal dua meter.

Agar warga Unpad tetap aman dan sehat selama beraktivitas di kampus, Satgas Covid Unpad sudah menyiapkan dua aplikasi yang bisa dimanfaatkan.

Baca Juga: Kembangkan Produksi Mobil Ramah Lingkungan Hidrogen, Toyota Gandeng Perusahaan Tiongkok

Aplikasi pertama adalah pelatihan singkat bersertifikat untuk memantau literasi warga Unpad terhadap pandemi Covid-19.

Aplikasi yang masih dalam tahap pengembangan ini rencananya akan menjadi sarana warga Unpad untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19.

Medianya akan memanfaatkan aplikasi E-learning Unpad.

Baca Juga: Berikut Jadwal PPDB Kota Bekasi Tahun Ajaran 2020 yang Digelar Secara Online

Selanjutnya adalah aplikasi Amari Response System, aplikasi ini bertujuan untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19 di lingkungan kampus.

Melalui aplikasi ini, ada pemantauan secara berkala yang akan dilakukan terkait kondisi kesehatan dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x