Lakukan Riset Berlandaskan Pancasila, 3 Peneliti LIPI Dapat Penghargaan Prestasi Ikon Pancasila 2020

- 31 Agustus 2020, 07:31 WIB
Ilustrasi - Peneliti mengamati ekstrak bahan alam di Laboratorium Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ilustrasi - Peneliti mengamati ekstrak bahan alam di Laboratorium Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. /ANTARA/Aditya Pradana Putra

PR BEKASI - Kabar membanggakan datang dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Pasalnya, tiga peneliti LIPI dinobatkan sebagai bagian dari 75 Ikon Prestasi Pancasila Tahun 2020, untuk bidang sains dan inovasi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Tiga peneliti tersebut adalah Ahmad Najib Burhani dari Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya, Nurul Taufiqu Rochman dari Pusat Penelitian Metalurgi dan Material, dan Ayu Savitri Nurinsiyah dari Pusat Penelitian Biologi.

Baca Juga: Unggul dari Muller dan Kimmich, Robert Lewandowski Dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Jerman 2020

"Penghargaan ini menunjukan bahwa para peneliti LIPI dalam melakukan aktivitas riset tidak hanya selalu berlandaskan pada etika dan norma ilmiah sesuai standar global, tetapi juga tetap memegah teguh Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia," kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 30 Agustus 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Handoko menuturkan, semua pihak perlu meyakini pentingnya ilmu pengetahuan serta aktivitas riset dalam penyelenggaraan dan pembangunan.

Menurutnya, saat ini Indonesia sedang menyongsong era baru sebagai negara maju, di mana penyelenggaraan dan pembangunan harus berdasarkan pada kebijakan berbasis ilmu pengetahuan. Selain itu, pada saat yang sama juga harus senantiasa berpedoman pada ideologi Pancasila yang merupakan akumulasi dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Kota Bekasi dan Sekitarnya, Senin 31 Agustus 2020

Diketahui bahwa Ahmad Najib Burhani yang baru saja dikukuhkan sebagai Profesor Riset bidang Agama dan Tradisi, mendapatkan penghargaan karena beragam kerja akademisnya dalam isu problematika dan dilema kelompok minoritas di Indonesia.

"Saya berharap orang-orang yang berada di Transito Mataram sejak 2006 bisa kembali mendapatkan kehidupan yang normal. Demikian juga para pengungsi Syiah di Puspa Agro Sidoarto yang sudah berada di sana sejak 2013," kata Ahmad.

Ahmad, yang juga peraih penghargaan The Professor Charles Wendell Memorial Award dari University of California - Santa Barbara tahun 2013, berharap berbagai kelompok minoritas bisa mendapatkan hak yang sama sebagai warga negara.

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Mutasi Virus D614G Corona Ditemukan di Indonesia

Sementara Ayu Savitri Nurinsiyah mendapatkan penghargaan lewat riset spesies keong darat di Jawa yang memiliki antimikroba dari protein lendir.

Ayu mengungkapkan bahwa penghargaan yang diterimanya akan menjadi pemicu untuk terus mengungkapkan keberagaman hayati Indonesia dan potensinya, sehingga dapat dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia.

Ayu, yang juga penerima L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2019 berharap Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya hayati, dan sumber daya manusia bisa menjadikan dua kekuatan tersebut sebagai modal untuk menjadi negara dan bangsa yang maju dan mandiri.

Baca Juga: Diduga Terlibat Pembunuhan dan Konsumsi Narkoba, Bintang Film Dewasa Aubrey Gold Ditangkap Polisi

Sedangkan Nurul Taufiqu Rochman selaku Profesor Riset Bidang Teknik Bahan, meraih penghargaan atas kepemilikan 15 paten dan hak cipta.

Nurul yang juga peraih medali World Intellectual Property Organization tahun 2016 untuk kategori inventor tersebut, telah mempublikasikan 31 paten dan hak cipta, termasuk satu paten granted yang telah diterapkan di perusahaan Kyushu Tabuchi, Jepang sejak 2003.

"Mari mewujudkan hasil riset kita ke dunia nyata sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Nurul.

Baca Juga: Indonesia Dikabarkan Akan Alami Resesi Ekonomi, Mahfud MD: Resesi Bukan Krisis, Tidak Berbahaya

Diketahui bahwa penganugerahan apresiasi prestasi Pancasila ini sudah dilaksanakan 3 kali yaitu pada tahun 2017, 2019 dan 2020. Pemberian apresiasi prestasi Pancasila ini merupakan salah satu advokasi positif BPIP kepada masyarakat.

Para peraih penghargaan selanjutnya akan menjadi mitra BPIP dalam melakukan sosialisasi Pancasila, contohnya sebagai narasumber supaya lebih gampang diterima masyarakat.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x