Cek Fakta: Ngeri! Beredar Foto Puluhan Muslim Myanmar Tergeletak di Jalanan Dikelilingi Militer, Ini Faktanya

- 2 Maret 2021, 16:36 WIB
Seorang pengunjuk rasa yang terluka tergeletak di tanah sementara yang lain berjongkok di belakang barikade di tengah protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 28 Februari 2021 dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial.
Seorang pengunjuk rasa yang terluka tergeletak di tanah sementara yang lain berjongkok di belakang barikade di tengah protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar 28 Februari 2021 dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. /News Watch/via REUTERS reuters_tickers/REUTERS

Baca Juga: Sebulan Tindik Hidung, Wanita Ini Terkena Hepatitis dan Hampir Mati Jika Tidak Transplantasi Hati 

Jika ditotal, jumlah pengunjuk rasa yang tewas sejak kudeta militer menjadi sedikitnya 21 orang. Hal itu disampaikan Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Aksi demonstrasi menolak kudeta militer pada Minggu tersebut dilaporkan berubah menjadi kerusuhan mencekam. Militer Myanmar mengatakan, seorang polisi juga tewas dalam kerusuhan.

Bahkan Pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar dalam menangani pengunjuk rasa anti kudeta.

"Kami mengamati dengan keprihatinan mendalam bahwa stabilitas di Myanmar memburuk setelah kudeta pada 1 Februari 2021," kata Kementerian Luar Negeri dalam siaran pers, Selasa, 2 Maret 2021.

Baca Juga: Mardani Ali Apresiasi Jokowi yang Cabut Perizinan Investasi Miras: Jadikan Pelajaran 

"Kami menyerukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk pemulihan demokrasi, tanpa penundaan, untuk memelihat perdamaian dan stabilitas negara. Dan, segera penghentian kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai," sambungnya.

Tak hanya Turki, Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah mengutuk meningkatnya kekerasan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta di Myanmar.

Menurut saksi mata dan media lokal, demonstran anti-kudeta dihadang dengan gas air mata, peluru karet dan granat kejut saat polisi dan tentara mengintensifkan tindakan keras terhadap kampanye melawan kudeta militer baru-baru ini di negara Asia Tenggara itu.

Oleh karena itu, tidak benar bahwa foto itu menunjukkan puluhan muslim Myanmar yang ditahan oleh aparat militer.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x