Cek Fakta: Beredar Kabar Rumah Puan Maharani Dibakar Demonstran dalam Unjuk Rasa Omnibus Law

- 10 Oktober 2020, 11:35 WIB
Tangkapan layar dari video yang diduga merupakan aksi demonstran membakar rumah Puan Maharani.
Tangkapan layar dari video yang diduga merupakan aksi demonstran membakar rumah Puan Maharani. /Facebook/Sopian Lbgambir/

PR BEKASI - Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa rumah Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dibakar oleh demonstran.

Informasi ini disebarkan oleh pemilik akun Facebook Sopian Lbgambir pada Kamis, 8 Oktober 2020.

Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Turn Back Hoax, Sabtu, 10 Oktober 2020, klaim rumah Puan Maharani dibakar demonstran adalah klaim yang salah atau hoaks.

Baca Juga: Diduga Cemburu kepada Tamu Undangan, Pengantin Pria Ini Hajar Istrinya Sesaat Usai Ijab Kabul

Akun Facebook Sopian Lbgambir mengunggah video dengan tambahan narasi, "Rumah puan Maharani ketua umun DPR RI Dibakar para Demo."

Faktanya, bukan rumah Puan Maharani. Gedung yang dirusak di video itu adalah gedung DPRD Kota Malang.

Sebelumnya, unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Kota Malang berlangsung rusuh, Kamis, 8 Oktober 2020.

Baca Juga: Korban Kasus Penembakan Anggota TGPF di Intan Jaya Telah Dievakuasi ke Jakarta

Aksi massa yang semula berlangsung damai berlanjut lempar bebatuan, mercon, dan flare.

Kericuhan bermula dari depan gedung DPRD Kota Malang. Massa awalnya melemparkan gelas dan botol minuman air mineral, berkembang melemparkan bebatuan.

Massa yang tidak terkendali kemudian berhasil membobol pintu utara Gedung DPRD. Massa masuk Kompleks Gedung Dewan sambil melakukan perusakan.

Baca Juga: Kasus Dugaan Oknum Polisi Aniaya Wartawan saat Liput Demonstrasi, PWI Minta Kapolri Usut Tuntas

Tampak beberapa kali ledakan dan flare diarahkan ke Gedung DPRD. Asap warna-warni terlihat mengepul dari flare yang dilempar ke lantai 2 DPRD.

Tidak hanya itu, bangunan DPRD juga jadi sasaran demonstran. Papan gedung DPRD di pinggir jalan dicoreti. Pos pengamanan Satpol PP dekat gerbang luar juga dirusak.

Demonstran pun mencoret-coret dinding pos Satpol PP. Kata-kata kotor dituliskan di dinding pos tersebut. Seluruh kaca jendela sudah pecah.

Baca Juga: Respons Gelombang Penolakan Omnibus Law, Ketua MPR Dorong Pemerintah Sosialisasikan Isi UU Ciptaker

Sementara itu, sebanyak 80 orang diamankan saat demonstrasi yang berujung kericuhan di depan gedung DPRD Kota Malang. Mereka dibawa ke markas Polresta Malang Kota untuk dimintai keterangan.

"Sekitar 80 orang. Saat ini kami lakukan pemeriksaan dulu. Kami cek perannya pada saat demo. Akan kami lihat kalau memang tidak terkait dengan pengrusakan dan pembakaran nanti kami kembalikan," kata Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata.

Leonardus mengatakan, pemicu kericuhan bukan berasal dari massa mahasiswa dan buruh. Menurutnya, ketika kericuhan terjadi massa mahasiswa dan buruh langsung mundur ke belakang.

Baca Juga: Kekerasan Anak Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Kak Seto: Kendalikan Amarah dengan Cara Cerdas

Pihaknya masih mengidentifikasi kelompok massa yang menyebabkan kericuhan di depan gedung DPRD Kota Malang.

"Ketika massa yang rusuh tadi mulai bermain. Teman-teman mahasiswa sama buruh langsung mundur ke belakang. Ini yang bermain kelompok mana ini. Karena bukan mahasiswa, bukan buruh. Masih kami identifikasi karena ada anak-anak kecil berpakaian hitam-hitam," ucapnya.

Berdasarkan hasil penelusuran dan fakta-fakta di atas, dapat dipastikan jika informasi yang mengklaim rumah Puan Maharani dibakar demonstran adalah hoaks.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x