PR BEKASI - Tidak hanya pihak Bank Mandiri yang menyambut positif peluncuran open banking melalui Application Programming Interface (API) yang mendukung ekosistem digital.
Beberapa mitra fintech dan start-up yang telah menjadi mitra Mandiri API mengakui besarnya manfaat sinergi yang dirasakan melalui program open banking Mandiri API.
“Dengan bersinergi dalam Mandiri Online Financing, pelapak dapat memanfaatkan BukaModal untuk memaksimalkan produksi dan penjualannya sehingga memberikan dampak positif bagi pendapatannya,” ujar Rachmat Kaimuddin, CEO Bukalapak.
Baca Juga: Bank Mandiri Sambut Positif Open Banking API, Berharap Jadi Solusi Perluasan Jaringan Bisnis Mitra
Tidak hanya Bukalapak, Tokopedia dan LinkAja turut merasakan dampak besar dari manfaat kemitraan yang terbangun dalam Mandiri API.
Menurut Leontinus, melalui kemitraan dengan Mandiri API, isi ulang uang elektronik menjadi lebih mudah.
“Kami dapat membantu menyederhanakan kehidupan jutaan pengguna kami untuk memperbarui dan mengisi ulang ulang elektronik mereka melalui aplikasi Tokopedia," kata Leontinus Alpha Edison.
"Ini juga menjadikan kami pasar online pertama di Indonesia yang mendukung iOS NFC untuk transaksi finansial,” sambungnya.
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kamis, 29 April 2021 untuk Wilayah Bekasi, Depok, dan Bandung
Sementara itu, menurut Edward Kilian Suwignyo, Direktur Marketing LinkAja berharap, melalui top up mandiri e-money dapat memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi keuangan.
“Kami bangga menjadi saluran top up Mandiri e-money, alat pembayaran elektronik berbasis kartu yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari untuk bertransaksi keuangan," kata Edward.
"Kami berharap dengan hadirnya layanan ini dapat memberikan kemudahan lebih bagi para pengguna setia kami,” sambungnya.
Sejak diluncurkan pada September, Mandiri API telah kebanjiran mitra.
Pada bulan pertama, mitra yang mendaftar di potral API Mandiri di https://developer.bankmandiri.co.id mencapai 300 mitra.
Mitra-mitra tersebut ingin bergabung di komunitas Mandiri API, mengikuti jejak fintech dan start-up raksasa yang selama ini berada jaringan e-commerce-nya, seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, LinkAja, KoinWork, dan Amartha.
Melalui Mandiri API, menurut Senior Vice President of Digital Banking Bank Mandiri Sunarto Xie, berbagai transaksi digital dapat dirasakan langsung oleh mitra dan nasabah Bank Mandiri.
“Melalui Mandiri API, kita fasilitasi digital platform untuk bisa top up e-money, digital payment, seller financing, kita sediakan jalur pengajuan pinjaman untuk kredit UMKM secara digital dengan cepat tanpa tatap muka, kita juga tingkatkan kepastian dan kecepatan pembayaran dari pelanggan mitra melalui direct debit,” kata Sunarto Xie.
Dalam perkembangannya, secara volume dan nominal, jumlah transaksi melalui Mandiri API juga terus meningkat.
Transaksi top up e-money, misalnya, sudah mencapai 2,5 juta transaksi per bulan, disbursement melalui seller-financing mencapai Rp45 miliar per bulan.
Sedangkan transaksi melalui direct debit sudah mencapai 40.000 transaksi per bulan.
Hal ini menunjukkan manfaat Mandiri API yang telah dirasakan langsung oleh para mitra dan nasabah.
Baca Juga: Sri Mulyani Bocorkan Jadwal Pencairan THR PNS Pusat dan Daerah Tahun 2021
Sunarto Xie berharap Mandiri API sebagai bagian dari open banking API, dapat menjadi solusi perluasan jaringan bisnis mitra.
“Kami berharap, keberadaan Mandiri API ini dapat menjadi solusi perluasan jaringan bisnis mitra, selain juga menjadi alternatif contact-point nasabah kepada Bank Mandiri,” ujar Sunarto Xie.
Dengan Mandiri API, Bank Mandiri semakin terdepan dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk mengintegrasikan produk dan layanan perbankan pada platform serta aplikasi fintech secara real time.
Kehadiran open banking API menjawab ketakutan selama ini tentang persaingan tidak sehat dalam industri perbankan dnegan fintech atau start up tak beralasan.***