PR BEKASI - Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia sejak dari tujuh bulan yang lalu, membuat beberapa sektor dirugikan, termasuk sektor ekonomi.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari video yang diunggah akun Instagram milik Presiden Joko Widodo, @jokowi, pada Minggu, 4 Oktober 2020, dirinya mengatakan bahwa pemerintah memprioritaskan kesehatan bukan berarti mengorbankan ekonomi.
Diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi dunia pada kuartal II 2020 Indonesia berada -5,3 persen. Dirinya pun mengatakan, negara-negara lain ada yang jauh lebih buruk dari Indonesia.
Baca Juga: Terkait Isu Pencopotan Jaksa Agung, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Kegaduhan di Kejagung
Paling menurun ada India yang berada di posisi -23,9 persen, Spanyol -22,9 persen, dan Inggris -22,7 persen.
"Untuk negara-negara Asia Tenggara lainnya kinerja ekonomi kita masih jauh lebih baik," kata Joko Widodo.
Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu mengatakan tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bisa mencapai 5 persen.
Baca Juga: Apa Rahasia 'Penyambung Lidah Rakyat' yang Tertulis Batu Nisan Hitam Makam Bung Karno?
"Penting sekali bahwa Pemulihan Ekonomi itu Covid-nya harus tertangani, vaksinnya harus ada, sisi demand, sisi supply harus dilanjutkan supportnya, akselerasi reformasi harus dilakukan (seperti) Omnibus Law Cipta Kerja, reformasi anggaran dan lembaga pengelola investasi harus kita lakukan untuk menarik investasinya supaya positif," ujarnya.
"Tetap optimis dan tidak kehilangan harapan. Kita harus tetap optimis," ujar Joko Widodo.
Selain itu, Joko Widodo juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak ada melakukan lockdown, karna menurutnya hal itu akan mengorbankan kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Pernah Menjadi Sasaran Rasisme, Kini BTS Berhasil Donasi Rp14.9 M untuk Gerakan 'Black Lives Matter'
Akan tetapi, Joko Widodo melanjutkan, pemerintah tetap serius dalam mencegah virus Covid-19 ini agar tidak meluas.
Dalam kesempatan itu, Joko Widodo pun berpesan bahwa dalam situasi seperti ini jangan ada yang berpolemik dan jangan ada yang membuat kegaduhan.
Kita semua harus bersatu, berjuang untuk menghadapi krisis ini.***