Kemenangan Joe Biden Dinilai Penting untuk Indonesia, Ekonom Minta Negosiasi Ekspor Ditingkatkan

9 November 2020, 07:46 WIB
Ilustrasi neraca perdagangan yang diharapkan meningkat pada masa kepemimpinan Joe Biden. /DeskJabar/Kodar Solihat

PR BEKASI - Kemenangan Joe Biden di Pilpres Amerika Serikat (AS) dinilai berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.

Lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa kemenangan Joe Biden dapat meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.

"Ketika era Trump, impor kita ke AS lebih besar dibandingkan ekspor. Kondisinya berbeda ketika era Obama, ekspor kita lebih besar dari impor," kata Ekonom Indef Andry Satrio Nugroho dalam diskusi daring di Jakarta, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Senin, 9 November 2020.

"Ini mungkin akan menjadi salah satu peluang kita untuk meningkatkan ekspor produk-produk non-migas Indonesia ke AS," kata Andry, menambahkan.

Baca Juga: Ternyata Indonesia Pernah Resesi di Masa Penjajahan, Kebijakan yang Diambil Bisa Jadi Inspirasi 

Menurutnya, Indonesia dapat meningkatkan ekspor selama lima tahun ke depan kepada AS.

Selain itu ia juga menambahkan, kemenangan Joe Biden juga akan meningkatkan investasi asing langsung (FDI) AS di beberapa negara, termasuk rencana investasi di Indonesia.

Hal tersebut menyusul adanya perpindahan investasi dari Tiongkok ke sejumlah negara berkembang.

"Era supply chain dari Tiongkok akan menurun, itu membuka peluang bagi kita, ini harus kita tangkap," katanya.

Terkait perang dagang antara AS dan Tiongkok, Andry menilai akan terus berlanjut dengan tensi yang diprediksi meningkat.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Asam Urat untuk Semua Usia! Atur Asupan Anda dengan Makanan Berikut 

"Kritik Biden terhadap Trump yang menandatangani perjanjian dagang fase pertama ternyata tetap tidak meningkatkan industri dan produksi di AS. Dikatakan seperti cek kosong saja sebetulnya," katanya, menambahkan.

Ia mengungkapkan, Biden akan bekerja sama dengan sekutu AS dan akan tetap terus menerapkan perang dagang terhadap Tiongkok.

Sementara, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi menilai Indonesia mungkin harus memulai dari awal pembahasan kesepakatan perdagangan yang telah disepakati di bawah Presiden Donald Trump.

Menurut Fithra, komitmen kesepakatan dagang Indonesia dengan AS di bawah Presiden Donald Trump sudah jauh lebih dalam.

Baca Juga: Bulan November Vaksin Covid-19 Segera Tiba, 6 Kelompok Prioritas Ini Harus Siap-siap 

Hal tersebut juga dibuktikan dengan diperpanjangnya fasilitas GSP oleh AS hingga rencana negosiasi kesepakatan dagang terbatas (LTD).

"Biden akan melihat Indonesia penting dan saya rasa ini masalah negosiasi saja," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler