Catatkan Perbaikan Ekonomi di Kuartal Ketiga, Airlangga Hartarto: di ASEAN, Indonesia yang Terbaik

10 November 2020, 13:31 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. /Instagram/@airlanggahartarto

PR BEKASI – Indonesia mengalami perbaikan ekonomi nasional pada kuartal ketiga dengan angka minus 3.49 persen.

Sebelumnya, pada kuartal kedua, Indoenesia sempat terkontraksi dengan minus 5.32 persen dan memasuki jurang resensi.

Namun karena perbaikan di kuartal ketiga Indonesia telah melewati rock bottom atau titik terparah pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Kasus Pembobolan Saldo Maybank, Korban Sebut Tak Dapatkan Kartu ATM dan Buku Tabungan Saat Daftar

Hal tersebut disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-18 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto dalam konferensi pers KPC PEN di Gedung Graha pada Senin, 9 November 2020.

Meninjau pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan Indonesia akan memasuki jalur yang lebih baik. 

"Di kuartal ketiga ini, pertumbuhannya sudah mencapai 5.05 persen. Jadi kalau di kuartal keempat kita bisa pertahankan pertumbuhan ini, maka kita berharap kuartal empat bisa masuk jalur positif," kata Airlangga Hartarto sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

"Walaupun secara konservatif, kita mengatakan minus 1.6 sampai dengan positif 0.6 (persen)," sambungnya.

Baca Juga: Sudah Dimaafkan Malih, Ade Londok Diminta Tetap di Jakarta dan Bertahan di Dunia Hiburan

Airlangga Hartarto pun berharap bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat naik sekitar 5 persen benar-benar dapat terwujud di tahun 2021, seperti yang telah disampaikan oleh sejumlah lembaga keuangan internasional. 

"Dari pertumbuhan itu, kita lihat pertumbuhan di sektor pertanian selalu positif selama pandemi Covid-19. Kemudian sektor perindustrian sudah ada kenaikan plus PMI mendekati 50," katanya.  

Terkait problema resesi yang sempat dialami Indonesia, pria yang menjabat selaku Menteri Koordinator Perekonomian itu menuturkan, saat ini yang ditekankan adalah sebuah transformasi. Lantaran, sebanyak 215 negara di dunia mengalami kontraksi saat pandemi Covid-19 merebak. 

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan bahwa jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia masih menjadi negara terbaik dalam hal pemulihan ekonomi masyarakat. 

Baca Juga: Tuai Provokasi dan Kriminalisasi Usai Kepulangan Habib Rizieq, Ahmad Syaikhu: Hormati Beliau!

"Di negara ASEAN, Indonesia yang terbaik. Baik dari segi kontraksi, di mana kita jauh di atas Singapura dan Malaysia dalam dua kuartal," ujarnya. 

Adapun upaya untuk mengatasi kontraksi tersebut, telah dilakukan oleh pemerintah dengan pemberian stimulus-stimulus yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Stimulus tersebut diprioritaskan pada sektor kesehatan, perlindungan sosial, UMKM, korporasi, dan kementerian atau lembaga. 

"Jadi, support daya beli di 2021, baik itu di subsidi KUR maupun program kartu Prakerja maka itu akan memberikan nafas bagi masyarakat untuk menjaga daya beli," ucapnya.*** 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler