Tak Lagi Cairkan BLT, Ini Alasan Menaker ‘Ngotot’ Tingkatkan Kompetensi Pekerja saat Pandemi Covid-19

- 31 Januari 2021, 15:31 WIB
Menaker Ida Fauziyah meninjau pengrajin ulos di Desa Lumban Suhi - Suhi, di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat, 29 Januari 2021.
Menaker Ida Fauziyah meninjau pengrajin ulos di Desa Lumban Suhi - Suhi, di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat, 29 Januari 2021. /Dok Kemnaker/Kemnaker

PR BEKASI – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) saat ini tengah fokus membangun sumber daya manusia (SDM).

Pasalnya saat ini ada sekitar 29.12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19. 

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan bahwa pembangunan SDM khususnya melalui pendidikan dan pelatihan vokasi untuk peningkatan kompetensi dinilai sangat tepat saat ini.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Minta Restu Jadi Ketua dari Organisasi Ini, Jokowi Hanya Beri Jempol

“Karena saat ini perlindungan terbaik bagi angkatan kerja baru dan para pekerja adalah perlindungan skill (kompetensi),” kata Menaker sebagaimana dikutip dari Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 31 Januari 2021.

Hal tersebut disampaikan Menaker Ida Fauziyah usai acara penandatanganan MoU antara Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan Ditjen Binalattas dengan mitra, asosiasi atau industri di BBPLK Medan.

Menurut Ida Fauziyah, setiap pekerja harus punya skill dan tersertifikasi. 

Skill juga harus bisa diperbaharui secara terus-menerus agar bisa mengikuti perubahan karakter pekerjaan yang begitu cepat.

Baca Juga: Pura-pura Tutup Pukul 20.00, Diskotik di Kemang Disegel Polisi Usai Kedapatan Buka Lagi 2 Jam Kemudian

Lanjutnya, dengan skill, setiap individu akan punya kemampuan bekerja secara terus-menerus baik bekerja untuk orang lain maupun membuka lapangan kerja baru.

“Dengan banyaknya SDM kompeten, penyerapan tenaga kerja dan produktivitas akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan usai pandemi Covid-19,” tutur Ida Fauziyah.

Ida Fauziyah menuturkan bahwa pemerintah menyadari seluruh program yang disiapkan tidak akan berjalan baik, jika tidak berkolaborasi dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan. 

Khususnya dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Baca Juga: Tuntaskan Penantian 22 Tahun, Palmeiras Juarai Copa Libertadores 2020 Usai Taklukkan Santos

Ia menyampaikan DUDI sebagai penyerap tenaga kerja memiliki peran besar dalam menentukan kompetensi yang dibutuhkan saat ini dan di masa depan.

Dengan begitu proses link and match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.

Maka dari itu penyesuaian harus terus dilakukan agar lulusan pelatihan vokasi yang dilakukan akan selalu relevan dan terserap oleh perkembangan terkini di DUDI.

Perlu diketahui bahwa Kemnaker memiliki Balai Pelatihan Kerja (BLK) di berbagai wilayah di Indonesia. 

Para pekerja bisa memanfaatkan BLK sebagai sarana meningkatkan kompetensi atau skill yang digelutinya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah