Perubahan Iklim Jadi Ancaman Ekonomi Global, 122 Juta Orang Terancam Jatuh Miskin di 2050

- 18 Maret 2021, 20:47 WIB
Ilustrasi: Seorang anak menyeberangi rel kereta api di Pejompongan, Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021.
Ilustrasi: Seorang anak menyeberangi rel kereta api di Pejompongan, Jakarta, Selasa, 2 Februari 2021. /ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj/ANTARA FOTO

"Dilihat secara global, kerugian akibat perubahan iklim mencapai 18 miliar dolar AS per tahun terhadap sektor energi dan transportasi," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Namun, Said Zaidansyah menambahkan jika sektor konsumsi rumah tangga juga diperhitungkan, kerugian per tahun semakin membengkak menjadi 390 miliar dolar AS atau senilai Rp5.6 triliun.

Apabila tidak dilakukan upaya apapun dalam pencegahan perubahan iklim, Said Zadiansyah mengatakan akan ada 143 juta orang yang harus direlokasi di dalam negeri.

Baca Juga: Sindir Anies Baswedan Soal Rumah DP RP0, Teddy Gusnaidi: Gue Bangga, Rakyat Kecil Itu Ternyata Bergaji 14 Juta 

Pada periode 1990-2019 di Asia Pasifik, sebanyak 2.5 miliar orang terdampak dan satu juta korban meninggal akibat bencana karena perubahan iklim.

Bencana tersebut telah menimbulkan kerugian fisik sebesar 1.470 triliun dolar AS yang hilang atau senilai Rp21.2 biliun.

Bahkan dia menerangkan risiko ancaman tersebut menjadi lebih besar karena Indonesia memiliki geografis kepulauan dan daerah yang rentan terjadi bencana alam.

Said Zaidansyah menyebut beberapa kota besar di Indonesia terancam dengan naiknya permukaan air laut, deforestasi, dan degradasi lingkungan yang terus berlangsung.

Oleh karena itu, Said Zaidansyah menekankan perlu adanya perubahan sistem ekonomi menjadi ekonomi hijau atau yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: JK Sanjung Anies Baswedan yang Kucurkan Rp100 Miliar untuk Masjid, Ferdinand Hutahaean: Itu Uang Rakyat 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x