Polemik Penyesuaian Tarif ATM Link, Pengamat Sebut untuk Keberlanjutan Bisnis Bank

- 3 Juni 2021, 20:27 WIB
Pengamat perbankan, Paul Sutaryono menyebutkan bahwa penyesuaian tarif ATM link untuk keberlanjutan bisnis bank.
Pengamat perbankan, Paul Sutaryono menyebutkan bahwa penyesuaian tarif ATM link untuk keberlanjutan bisnis bank. /Instagram/@bankbri_id

 

 

PR BEKASI - Penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai yang dilakukan di mesin-mesin ATM Merah Putih atau ATM dengan tampilan ATM Link menjadi polemik saat ini.

Pasalnya beberapa pengamat menilai sejatinya untuk keberlanjutan bisnis bank, terutama dari sisi pendapatan non bunga di tengah kredit yang masih negatif.

Seperti yang disampaikan pengamat perbankan Paul Sutaryono dalam keterangannya pada Kamis 3 Juni 2021.

"Sejatinya, pembebanan tarif ATM itu wajar. Karena sebelum ada ATM Link, juga ada tarif seperti itu. Jadi sesungguhnya, hal itu kembali seperti sebelumnya ketika ATM berdiri masing masing atau stand alone," kata Paul Sutaryono, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Kamis 3 Juni 2021.

Baca Juga: Cek Saldo dan Tarik Tunai Berbayar di ATM Link Resmi Ditunda, 3 Kategori Ini Tetap Gratis

"Langkah itu untuk menambah pendapatan bank yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan kredit yang terkontraksi," kata Paul Sutaryono, melanjutkan.

Sementara itu, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) sepakat untuk menunda implementasi penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai yang sebelumnya akan diimplementasikan pada 1 Juni 2021.

Padahal, pengenaan tarif ATM Link bagi nasabah Himbara tersebut dinilai wajar.

Kebijakan itu juga sejalan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah. Apalagi, biaya perawatan ATM sendiri tidaklah murah.

Baca Juga: Tarik Uang di ATM Link Kena Biaya, Aktivis 98: Jika Sehari Ada 10 Juta Orang, Berarti Ada Rp50 Miliar

Implementasi penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai, lanjut Paul, juga untuk menutupi besarnya biaya perawatan dan pengadaan mesin ATM Link.

"Jangan lupa bahwa pengadaan mesin ATM itu membutuhkan biaya besar. Biaya itu disebut sebagai biaya investasi," kata Paul Sutaryono.

"Namun jangan lupa bahwa lahirnya ATM Link itu juga bertujuan untuk menaikkan tingkat efisiensi bank. Itu lebih efisien daripada stand alone," kata Paul Sutaryono, menjelaskan.

Ia menyarankan, jika penyesuaian tarif ATM Link sudah mulai berlaku, nasabah bank anggota Himbara tetap dapat bertransaksi di ATM Link tersebut dengan biaya yang lebih hemat jika dibandingkan dengan biaya transaksi selain jaringan ATM Link.

Sedangkan untuk transaksi cek saldo dan tarik tunai nasabah di jaringan ATM masing-masing bank tidak dikenakan biaya atau gratis.


"Supaya hemat, nasabah dapat melakukan transaksi via ATM di bank penerbit ATM. Biaya gratis karena itu sudah termasuk biaya pengelolaan rekening tabungan," kata Paul, menabahkan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x