Network
PR BEKASI - Perum Bulog menjamin ketersediaan beras selama berlangsungnya masa PPKM Darurat dari 3 Juli-20 Juli 2021.
Permintaan beras diprediksi akan meningkat karena selama PPKM Darurat kegiatan masyarakat dibatasi.
Awaludin Iqbal selaku Sekretaris Perusahaan Perum Bulog menyampaikan bahwa ketersediaan kebutuhan beras selama PPKM Darurat akan terjamin.
Baca Juga: Pemerintah Bersiap Impor Beras Saat Stok Melimpah, Arief Poyuono: Budi Waseso Gagal Kelola Bulog
Bulog juga akan menjamin ketersediaan beras walaupun permintaannya ikut melonjak.
"Tidak ada masalah, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan," ucap Iqbal.
"Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan tersebut," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Senin, 5 Juli 2021.
Ia melanjutkan bahwa Bulog saat ini juga telah mempunyai jaringan via online.
Baca Juga: Bukan dengan Impor, Bulog Akhirnya Beli Beras Petani untuk Penuhi Target Jelang Ramadhan
Bulog mempunyai sistem penjualan secara online dengan mengakses Ipanganan.com yang akan memudahkan masyarakat dalam membeli beras lewat via online.
Nantinya masyarakat yang sudah memesan via online di situs tersebut, akan langsung diantar ke rumah masing-masing.
"Bulog juga sudah memiliki sistem penjualan secara online yaitu Ipanganandotcom yang akan memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pembelian kebutuhan pangan yang dibutuhkan masyarakat," katanya.
"Kebutuhan pangan yang dibeli melalui Ipanganandotcom akan diantar langsung ke rumah pembeli sehingga akan mempercepat dan memastikan pendistribusian beras langsung diterima oleh masyarakat," ujar Awaludin.
Baca Juga: Harga Gabah Petani Anjlok, Pemkab Bekasi Berharap Adanya Keterlibatan Bulog
Awaludin juga menyampaikan terkait pendistribusian, pihaknya tetap memperbolehkan karyawannya masuk hingga 100 persen.
Karena menurutnya, Bulog termasuk bagian sektor kritikal industri yang mengharuskan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Dengan memperbolehkan karyawan Bulog masuk hingga 100 persen, tak lupa Bulog juga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Untuk pendistribusian juga tidak ada masalah, karena Bulog termasuk cakupan sektor kritikal industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari jadi karyawan kami diperbolehkan bekerja dalam jumlah 100 persen dengan protokol kesehatan," katanya.***
