4. Redesign PLUT-KUMKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)/The New PLUT sebagai Center of Excellence (pusat keunggulan)
5. Koperasi Modern melalui Korporatisasi Pangan (Petani dan Nelayan)
6. Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Penyusunan program agar lebih presisi perlu memiliki data yang kuat, sehingga KemenKopUKM selama ini mengalami kesulitan dalam menyusun program prioritas.
Baca Juga: Tak Malu Banting Tulang di Stasiun Bareng Eks Napi, Angelina Sondakh: Apa Saja yang Penting Halal
Maka dari itu kini, KemenKopUKM memprioritaskan pendataan lengkap agar dapat menyusun perencanaan program evaluasi dengan lebih presisi dan menjawab apa kebutuhan UMKM.
Ia juga menuturkan bahwa mendorong implementasi program major project dengan menyediakan rantai pasok bagi daerah yang memiliki produk unggulan dan potensi permintaan produk yang besar.
Teten juga menuturkan bahwa KemenKopUKM tidak diam saja atau pasif, tetapi telah menjemput bola dengan melakukan pendekatan proaktif pada UMKM yang memiliki keunggulan domestik untuk diperbaiki, membangun ekosistem, dan rantai pasok bagi UMKM.
Dalam Pengembangan kewirausahaan nasional, rasio kewirausahaan Indonesia masih 3,18 persen, untuk menjadi negara maju perlu mempersiapkan rasio kewirausahaan minimal 4 persen.