"Pertumbuhan ekonomi di minus 1,7 persen dan 0.6 persen akan meningkatkan kemiskinan dan pengangguran secara signifikan. Sekarang jumlah pengangguran kurang lebih 7 juta orang, dan akan bertambah lebih dari 5 juta," ungkap Rosan Roeslani dalam sebuah webinar, Kamis, 24 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News.
Ditambah lagi, setiap tahun di Indonesia ada 2.24 juta orang yang membutuhkan lapangan kerja baru.
Baca Juga: Kejutkan Panggung America's Got Talent, Meghan Markle Buat Meleleh Mantan Napi Archie Williams
Selain itu, berdasarkan data ketenagakerjaan saat ini ada 8.14 juta orang yang setengah penganggur dan 28.41 juta orang pekerja paruh waktu.
Dengan begitu, setidaknya ada 46.3 juta orang yang tidak bekerja secara penuh.
"Atau 33.59 persen, angka ini cukup baru, dan dari data Kemenkeu, akan ada tambahan 4 juta hingga 5 juta pengangguran akibat Covid-19," ujarnya.
Baca Juga: Pernyataan Gatot Nurmantyo Buat Gaduh, NasDem: Politik Receh yang Hanya Aduk Emosi Warga Saja
Secara khusus, Rosan menyoroti kinerja sektor-sektor industri yang berkontribusi terhadap minusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sektor tersebut di antaranya perdagangan dan pengolahan yang kinerjanya mengalami kontraksi sebesar -7.57 persen -6.19 persen pada kuartal II lalu.
Selain itu, ada juga sektor akomodasi dan makanan minuman serta industri transportasi yang terkontraksi dan berpotensi menyumbang penambahan pengangguran saat resesi.