Pertamina Nyaris Bangkrut karena Punya Utang Rp10 Miliar Hari ini, 15 November 1978

- 15 November 2020, 21:43 WIB
Ilustrasi proyek strategis Pertamina.
Ilustrasi proyek strategis Pertamina. /*/Pixabay/

Mata uang suatu negara dikatakan mengalami kelebihan nilai dapat dilihat dari perbedaan inflasi kedua negara.

Baca Juga: Ade Londok Jadi Sering Melamun Hingga Merasa Ditinggalkan Semua Orang, Sule: Anggaplah Ini Ujian 

Negara yang inflasinya tinggi seharusnya akan segera mengalami penurunan nilai.

Namun, dalam sistem nilai tukar tetap proses penyesuaian tersebut tidak berlaku secara otomatis. Karena, penyesuaian nilai tukar tersebut harus melalui penetapan pemerintah.

Diketahui bahwa tanda-tanda suatu mata uang yang mengalami kenaikan nilai antara lain yakni ekspor yang terus menurun dan industri manufaktur mulai mengalami penurunan kinerja.

15 November 1978

Masa Pemerintahan Presiden Soeharto melalui Menkeu Ali Wardhana.

Walaupun Indonesia mendapat rezeki kenaikan harga minyak akibat Perang Arab - Israel 1973, tetapi Pertamina justru nyaris bangkrut dengan utang Rp10 miliar dolar AS dan Ibnu Sutowo dipecat pada 1976.

Hal tersebut tetap tidak bisa dihindari devaluasi kedua oleh Soeharto pada 15 November 1978 dari Rp. 415 menjadi Rp. 625 per 1 dolar AS

Baca Juga: Banyak Dokter Gugur, IDI Sampaikan Pesan Penting kepada Masyarakat 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah