Mata uang suatu negara dikatakan mengalami kelebihan nilai dapat dilihat dari perbedaan inflasi kedua negara.
Baca Juga: Ade Londok Jadi Sering Melamun Hingga Merasa Ditinggalkan Semua Orang, Sule: Anggaplah Ini Ujian
Negara yang inflasinya tinggi seharusnya akan segera mengalami penurunan nilai.
Namun, dalam sistem nilai tukar tetap proses penyesuaian tersebut tidak berlaku secara otomatis. Karena, penyesuaian nilai tukar tersebut harus melalui penetapan pemerintah.
Diketahui bahwa tanda-tanda suatu mata uang yang mengalami kenaikan nilai antara lain yakni ekspor yang terus menurun dan industri manufaktur mulai mengalami penurunan kinerja.
15 November 1978
Masa Pemerintahan Presiden Soeharto melalui Menkeu Ali Wardhana.
Walaupun Indonesia mendapat rezeki kenaikan harga minyak akibat Perang Arab - Israel 1973, tetapi Pertamina justru nyaris bangkrut dengan utang Rp10 miliar dolar AS dan Ibnu Sutowo dipecat pada 1976.
Hal tersebut tetap tidak bisa dihindari devaluasi kedua oleh Soeharto pada 15 November 1978 dari Rp. 415 menjadi Rp. 625 per 1 dolar AS
Baca Juga: Banyak Dokter Gugur, IDI Sampaikan Pesan Penting kepada Masyarakat