7 Tanda Sistem Kekebalan Tubuh Anda Melemah, Ditandai dengan Tingkat Stres yang Tinggi

2 Juli 2021, 21:06 WIB
Berikut ini 7 tanda sistem kekebalan tubuh seseorang mulai melemah ditandai dengan tingkat stres yang tinggi hingga masalah usus kronis. /Freepik

PR BEKASI - Seperti yang kita ketahui bahwa sistem kekebalan tubuh seseorang sangat penting untuk membantu melawan infeksi penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Itulah mengapa pentingnya untuk kita memahami tanda dan gejala dari sistem kekebalan tubuh, terutama ketika sistem kekebalan tubuh mulai melemah.

Apalagi sekarang di masa pandemi, seseorang harus ekstra menjaga sistem kekebalan tubuhnya agar tidak terkena Covid-19.

Baca Juga: Waspada Imun Melemah, Ini 6 Tips Mudah Memperkuat Imunitas Selama Puasa di Masa Pandemi Covid-19 

Sistem kekebalan tubuh sendiri terdiri dari sel darah putih, kelenjar getah bening, dan antibodi yang dapat membantu tubuh melawan infeksi dari luar.

Dikutip dari healtshots pada 2 Juli 2021, Pikiranrakyat-Bekasi.com akan merangkum untuk Anda 7 tanda sistem kekebalan tubuh yang mulai melemah yang tandanya sering kita alami pada umumnya.

1. Tingkat stress yang tinggi

Tanda pertama dari sistem kekebalan tubuh seseorang melemah yang sering terjadi yaitu tingkat stres yang tinggi.

Jika hal ini diabaikan akan menurunkan efektivitas sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jumlah sel darah putih dan limfosit akan menurun.

Baca Juga: Waspada Imun Melemah, Ini 6 Tips Mudah Memperkuat Imunitas Selama Puasa di Masa Pandemi Covid-19 

Sel darah putih dan limfosit biasanya melawan infeksi dan juga mengurangi risiko terkena flu biasa serta diare.

Selain itu, iritabilitas yang berlebihan juga bisa menjadi cerminan dari sistem kekebalan tubuhnya yang mulai melemah.

2. Infeksi yang sering terjadi

Terbukti secara medis bahwa jika seseorang menderita lebih dari lima infeksi telinga, sinusitis bakteri kronis, lebih dari dua kasus pneumonia atau membutuhkan lebih dari tiga kursus antibiotik dalam setahun, maka sudah saatnya harus berkonsentrasi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Tubuh seseorang harus mampu menangani bahaya kesehatan ini dengan antibiotik alami, jika tidak, akan membuat sistem kekebalan tubuhnya terus melemah.

Baca Juga: Ilmuan India Temukan Sampel Covid-19 Kebal Respons Imun: Kami Akan Pantau Terus 

3. Rawan masuk angin

Sesuai ilmu kedokteran, orang dewasa biasanya dapat menderita flu biasa dua hingga tiga kali dalam setahun.

Sistem kekebalan tubuh yang lemah juga dapat menyebabkan batuk kronis sepanjang tahun sehingga pemulihannya lambat.

Dalam kasus normal, sistem kekebalan tubuh seseorang bekerja untuk menghasilkan antibodi sehingga mereka dapat melawan kuman yang tidak diinginkan dalam waktu 2-4 hari.

4. Kelelahan

Sistem kekebalan tubuh seseorang akan mulai melemah dengan tanda bahwa tubuhnya merasa lesu sepanjang hari, meskipun dirinya sudah cukup tidur di malam hari.

Sehingga hal itu membuat tubuh merasa kelelahan dengan tingkat energi yang rendah.

Baca Juga: Sudah Patuhi Prokes tapi Positif Covid-19, Indro Warkop: Mungkin Imun Sedang Drop 

5. Pemulihan luka yang lambat

Sistem kekebalan tubuh yang lemah tidak dapat menghasilkan kulit baru dengan cepat sehingga mengakibatkan pemulihan lukanya menjadi lambat.

Jadi, jika sistem kekebalan tubuhnya sehat atau baik, maka itu akan membantu meregenerasi kulit baru ketika mengalami kerusakan.

6. Nyeri sendi

Kekebalan tubuh yang lemah akan membuat nyeri sendi terjadi secara berulang-ulang.

Jika sistem kekebalan tubuh seseorang lemah dalam waktu yang lama, akan berakhir mengalami vaskulitis, peradangan pada pembuluh darah karena gangguan autoimun atau infeksi.

Selain itu, juga akan menghadapi sendi yang bengkak, kaku atau sering nyeri, karena peradangan pada lapisan dalam sendi.

Baca Juga: 9 Manfaat Pepaya Bagi Kesehatan yang Harus Kamu Tahu, Cocok untuk Tingkatkan Imun Tubuh 

7. Masalah usus kronis

Menurut ilmu kedokteran, sekitar 70-75% dari sistem kekebalan tubuh ada di saluran pencernaan.

Oleh karena itu, sistem kekebalan tubuh yang lambat menyebabkan sembelit, keasaman, gas, diare, dan lain sebagainya.

Dengan penurunan jumlah mikroorganisme dan bakteri yang berguna pada saluran pencernaan, akan ada risiko lebih tinggi untuk peradangan kronis, dan gangguan autoimun.

Oleh karena itu, penting untuk kita menjaga sistem kekebalan tubuh, agar tidak mudah terkena penyakit.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Healtshots

Tags

Terkini

Terpopuler