PR BEKASI – Sudah jamak diketahui sering buang air kecil terutama di malam hari serta sering merasa haus bisa menjadi indikasi seseorang terkena Diabetes Tipe 2.
Proses tersebut karena tubuh sedang mencoba membuang kelebihan gula dalam tubuh.
Namun selain kedua gejala itu, ada beberapa gejala lain yang bisa menjadi indikasi tubuh tengah mengembangkan Diabetes tipe 2.
Baca Juga: Kerumunan Besar Malam Pergantian Tahun di China, Warga: Saya Sangat Bahagia
Menurut CDC , penderita pra diabetes sering kali mengembangkan diabetes tipe 2 dalam waktu 5 tahun jika tidak mendapatkan pengobatan.
Mengenali tanda dan gejala awal dari kondisi tersebut, bisa membuat seseorang mendapatkan perawatan lebih cepat, yang mengurangi risiko komplikasi yang parah.
Selain sering buang air kecil dan merasa haus, berikut 5 gejala Diabetes tipe 2 yang kerap diabaikan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Medical News Today, Jumat, 1 Januari 2020.
Baca Juga: Hati-hati! Maklumat Kapolri Terbit: Masyarakat Dilarang Menyebarluaskan Konten FPI
Area/Bercak gelap di kulit
Area kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga dapat menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi.
Area ini mungkin terasa sangat lembut dan seperti beludru. Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.
Baca Juga: F-PDIP Nilai Kinerja Anies Baswedan Buruk, Refly Harun: Mungkin Itu Juga Cerminan di Tingkat Pusat
Gatal dan infeksi jamur
Kelebihan gula dalam darah dan urin menyediakan makanan untuk jamur, yang dapat menyebabkan infeksi.
Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembab, seperti mulut, area genital, dan ketiak.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Telah Tiba di Bio Farma, Ridwan Kamil: Kami Jamin Keamanan Proses Penyimpanannya
Selain merasakan gatal pada area tersebut, seseorang juga bisa mengalami rasa terbakar, kemerahan, dan nyeri
Merasa sangat lelah
Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah dan letih.
Baca Juga: UNICEF Perkirakan 12.336 Bayi Akan Lahir di Indonesia pada Tahun Baru 2021
Kelelahan ini terjadi akibat kurangnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Penglihatan kabur
Kelebihan gula dalam darah bisa merusak pembuluh darah kecil di mata, yang bisa menyebabkan penglihatan kabur.
Baca Juga: Jumat Pertama Tahun 2021, Gus Mus Ajak Masyarakat untuk Senantiasa Berzikir
Penglihatan kabur ini bisa terjadi di salah satu atau kedua mata dan bisa datang dan pergi.
Jika penderita diabetes pergi tanpa pengobatan, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah, sehingga bisa menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
Kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan atau kaki
Baca Juga: Tanpa Perlawanan, Pelaku Pelecehan Lagu Indonesia Raya Ditangkap Polisi di Cianjur
Kadar gula darah yang tinggi bisa mempengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.
Pada penderita diabetes tipe 2, hal ini dapat menyebabkan nyeri atau sensasi kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki.
Kondisi ini dikenal sebagai neuropati, dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk diabetesnya.***