Cegah Terjadinya Shutdown di Akhir Periodenya, Donald Trump Sahkan UU Pendanaan Federal

21 Desember 2020, 15:57 WIB
Donald Trump mengesahkan UU Perpanjangan Federal demi mencegah terjadinya shutdown. /The Independent

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jelang akhir pekan kemarin pada Jumat, 18 Desember 2020 menandatangani undang-undang (UU) perpanjangan selama dua hari pendanaan federal yang diloloskan oleh Kongres AS.

Diketahui bahwa aturan itu disahkan oleh Donald Trump demi menghindari pemerintah yang shutdown.

Selanjutnya, anggota Kongres menegosiasikan uang bantuan pandemi Covid-19 sebesar 900 miliar dolar AS atau Rp12.714 triliun.

Baca Juga: Muhammadiyah 'Cabut' dari Bank Syariah BUMN, Refly Harun: Erick Thohir Lebih Tertarik Relawan Jokowi

Uang sebesar itu juga bagian dari anggaran pengeluaran pemerintah senilai total 1.4 triliun dolar AS.   

Sentara itu, DPR dan Senat AS mengalami sedikit perdebatan beberapa jam sebelum menyetujui untuk memperpanjang pendanaan pemerintah yang mulai kadaluwarsa.

Perpanjangan ini juga memberikan lebih banyak waktu kepada para pemimpin Kongres untuk mencoba menyusun RUU bantuan Covid-19 bipartisan yang sejalan dengan undang-undang pengeluaran besar.

“Saya merasa semua pihak membuat kemajuan yang bagus untuk merelaksasi RUU yang akan berlaku selama setahun penuh lewat kebijakan yang sepatutnya,” kata anggota Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 21 Desember 2020.  

Baca Juga: Tak Bisa Hadir Lantaran Ada Acara di Solo, Polisi Akan Panggil Ulang Haikal Hassan

Donald Trump menandatangani RUU tersebut yang disahkannya menjadi UU pada Jumat malam, 18 Desember 2020.

Selanjutnya, anggota parlemen akan berusaha mengalahkan tenggat waktu yang jatuh tempo pada Minggu, 20 Desember 2020 malam waktu setempat.    

Ancaman kali ini bukan yang pertama, bahkan AS pernah mengalami shutdown selama 35 hari setelah pengesahan soal anggaran pengeluaran mengalami jalan buntu. Itu adalah waktu terlama pemerintah AS mengalami shutdown.

Baca Juga: Mulai Besok, Penumpang KA Jarak Jauh Wajib Kantongi Hasil Rapid Tes Antigen

Setelah berbulan-bulan saling menyalahkan dan tidak ada langkah nyata yang diambil, politikus Partai Republik dan Demokrat akhirnya bernegosiasi secara intensif untuk hal yang disebutnya sebagai paket terbesar sejak musim semi.

Kebijakan tersebut agar bisa memberikan kelonggaran pada negara yang terseok-seok oleh pandemi virus cotona yang menewaskan lebih dari 3 ribu orang per hari.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler