Idap Psikotik, Pemuda di Singapura Nekat Serang Orang Lain dengan Pisau Dapur agar Merasa Bahagia

26 Maret 2021, 11:24 WIB
Tangkapan layar Ilustrasi Lokasi kejadian di Blok 412, Choa Chu Kang Avenue 3, Singapura Neo Hong Wei menyerang Ong Hui Xian dengan pisau dapur di tempat parkir dekat. /Google Maps

PR BEKASI - Seorang pemuda di Singapura memiliki gangguan psikotik atau psikosis seringkali berpikir untuk menyerang seseorang agar dia merasa bahagia dan tidak menjalani hidupnya dalam kesengsaraan.

Neo Hong Wei, 23, diketahui tidak minum obatnya selama tiga hari sebelum menebas seorang wanita berusia 27 tahun di kepala dan tubuhnya dengan pisau dapur pada September 2020.

Pada Selasa, 23 Maret 2021, ia mengaku bersalah atas satu dakwaan yang secara sengaja melukai Ong Hui Xian dengan pisau dapur sepanjang 31 cm di tempat parkir dekat Blok 412 Choa Chu Kang Avenue 3.

Dia telah ditahan sejak kejadian itu sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Jumat, 26 Maret 2021.

Baca Juga: PDIP Tolak Rencana Impor Beras Pemerintah, Hasto: Banyak yang Bilang Kami Partai Pemerintah Rasa Oposisi

Baca Juga: Jadikan Tubuh Wanita sebagai 'Denah Berjalan', Iklan 'Vulgar' Perusahaan Real Estate di China Dikecam

Baca Juga: Tegas Dukung Impor Beras, Arife Poyuono: Mereka yang Menolak Ingin Buat Rakyat Ngamuk agar Jokowi Jatuh 

Wakil Jaksa Penuntut Umum, Ng Jun Chong, mengatakan Neo merasa sangat tertekan saat berada di rumah hari itu dan berpikir untuk "melakukan sesuatu yang buruk" agar dia bisa merasa lebih baik.

Ia lantas berpikir untuk menyerang seseorang, dia mengambil pisau sepanjang 17 Cm dari dapur dan meninggalkan rumah.

Di tempat parkir, Neo melakukan kontak mata dengan korban, yang berjalan ke arahnya, dan mengeluarkan pisau dari belakangnya.

Melihat hal tersebut, Ong yang tidak mengenal Neo pun kabur tetapi Neo mengejarnya.

Namun, saat berlari, Ong tersandung dan jatuh. Neo mendekatinya dan menebas kepala dan tubuhnya berulang kali saat dia mencoba menangkis serangan.

Baca Juga: Minta Pemakaian Burqa dan Kumandang Azan Lewat Pengeras Suara Dilarang, Menteri India: Itu Kebiasaan Jahat 

Terlepas dari luka-lukanya, Ong berhasil bangkit dan melarikan diri, berteriak minta tolong sementara Neo masih mengejarnya.

Beruntung, seorang petugas polisi yang sedang tidak bertugas di flatnya mendengar Ong berteriak dan melihat Neo mengejarnya dengan pisau.

Dia bergegas ke bawah, meminjam cangkul dari lokasi konstruksi di dekatnya dan mendekati Neo di tempat parkir.

Ketika petugas polisi menyuruh Neo untuk meletakkan pisaunya, dia berteriak "mengapa" dan mulai memotong tangannya sendiri dengan pisau.

Dengan bantuan warga sekitar, petugas polisi melucuti senjata milik Neo dan mengikatnya dengan tali.

Baca Juga: Ada Adegan Monolog Ingin Hubungan Intim di Luar Nikah, KPI Beri Teguran Keras 'Buku Harian Seorang Istri' SCTV 

Petugas polisi yang tiba di tempat kejadian mencatat bahwa Ong terlihat sangat tertekan dihiasi darah yang telah mengering. Dia menderita banyak luka dan lecet di kepala dan tubuhnya.

Penilaian psikiatris oleh Institute of Mental Health (IMH) menemukan bahwa Neo memiliki gangguan psikotik tetapi "dia tidak terlalu psikotik karena telah melepaskan kapasitas mentalnya untuk mengetahui yang benar dari yang salah".

Laporan IMH tertanggal Oktober tahun lalu menambahkan bahwa Neo berisiko bertindak kasar terhadap orang lain dan tidak mungkin patuh dengan perawatan psikiatris jika dibiarkan sendiri.

Hakim Distrik May Mesenas meminta Neo menjalani pemeriksaan medis lagi untuk lebih memahami kondisi medisnya dan jika itu berkontribusi pada pelanggarannya.

Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Dipercaya Jokowi Kelola 19 Ribu Ha Tanah, Rocky Gerung: Ini Cara Rezim Membelah Masyarakat 

Pengacara Neo, Josephus Tan dan Cory Wong dari Invictus Law Corporation, mengatakan bahwa ketika mereka mengunjunginya di Penjara Changi, dia sedang minum obat.

Mereka yang dihukum karena secara sengaja melukai dengan senjata mematikan dapat menghadapi hukuman penjara tujuh tahun, didenda dan dicambuk.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Asia One

Tags

Terkini

Terpopuler