Raja Salman dan Putra Mahkota Sampaikan Belasungkawa kepada Jokowi dan Rakyat Indonesia

7 April 2021, 11:11 WIB
Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman sampaikan rasa belasungkawa kepada Jokowi atas bencana yang menimpa Indonesia. /Instagram/@kbri_riyadh

PR BEKASI - Mendengar kabar terjadinya bencana banjir bandang yang disertai dengan topan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga menewaskan ratusan warga, membuat setiap masyarakat ikut berempati dan bersedih hati.

Tak terkecuali para pemimpin yang juga menyampaikan kesedihan mereka, akan bencana yang saat ini menimpa Indonesia.

Salah satunya adalah penjaga dua masjid suci dan Putra Mahkota dari Kerajaan Arab Saudi.

Dalam pesannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Raja Salman dan Mohammed Bin Salman menyampaikan rasa belasungkawa dan simpati atas bencana yang menimbulkan banyak korban jiwa.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Kembali Mengelak Depan Nino, Rendy Datangi Elsa Tanyakan Soal Roy

Baca Juga: Kasus Terorisme Dianggap Hanya Rekayasa Polisi, Lemkapi: Keterlaluan, Itu Pemikiran Ngawur

Baca Juga: Usai Disandera Selama 1 Tahun 3 Bulan, Kemlu Serahkan 4 ABK Korban Penyanderaan Abu Sayyaf ke Keluarga

Mereka juga menyatakan rasa simpati kepada keluarga para korban dan masyarakat Indonesia.

Tak hanya itu, mereka pun mendoakan agar mereka yang menjadi korban tewas dalam peristiwa nahas tersebut diberkati jiwanya oleh Allah SWT.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Saudi Press Agency, kabar belasungkawa tersebut dikirimkan oleh Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman melalui telegram.

Selain itu, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Arab Saudi pun ikut turun menyampaikan rasa belasungkawa mereka kepada Jokowi atas korban banjir di Pulau Flores.

Baca Juga: Tak Sejalan dengan Pemerintah Soal Bawakan Lagu Komersial di Kafe, Denny Chasmala: Silakan Mainkan Lagu Saya

Sementara itu, terkait dengan adanya kabar wilayah NTT akan diterjang tsunami, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Saeful Hadi menyatakan kalau informasi tersebut tidak benar.

"Berita (akan terjadi tsunami di NTT) tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Akibat informasi hoaks yang beredar tersebut, para warga di wilayah pesisir Kota Kupang pun berlari menyelamatkan diri meninggalkan rumah mereka.

Mereka menuju dataran yang lebih tinggi untuk berlindung dari terjangan tsunami pada Rabu dini hari lalu.

Baca Juga: Minta Dinikahi sang Kekasih karena Sudah Hamil Dua Bulan, Wanita Asal Palembang Ini Malah Dianiaya

Saeful menegaskan informasi itu tak benar, dan fenomena yang terjadi adalah gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di wilayah perairan NTT.

Lebih lanjut, jumlah korban yang dilaporkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga kemarin tercatat mencapai 119 orang, terdiri atas 117 orang meninggal dunia dan 76 orang masih dinyatakan hilang.

Sementara di Bima, NTB, dua orang dinyatakan meninggal dunia, sehingga total korban tewas dalam bencana tersebut di dua provinsi di selatan Indonesia sebanyak 119 orang.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Saudi Press Agency

Tags

Terkini

Terpopuler