PR BEKASI - Eks Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengimbau publik agar belajar dari kondisi Israel dan Palestina saat ini.
Teddy Gusnaidi menilai, pihak yang dirugikan dalam peperangan atara Israel dan Palestina adalah rakyat.
Oleh karena itu, Teddy Gusnaidi menilai, kondisi di Indonesia akan seperti kondisi Israel dan Palestina, jika terus membiarkan para teroris berkedok agamis yang merusak Pancasila.
"Lagi dan lagi masalah Israel-Palestina, yang dirugikan adalah rakyat. Belajar dari kondisi di sana, Indonesia akan seperti itu jika kita membiarkan para teroris berkedok agamis merusak negara Pancasila," kata Teddy Gusnaidi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @TeddyGusnaidi, Rabu, 12 Mei 2021.
Menurut Teddy Gusnaidi, saat ini Indonesia mengutuk tindakan keji Israel terhadap Palestina, tapi justru membiarkan negeri sendiri menuju situasi seperti di Israel dan Palestina.
"Kita mengutuk di sana, tapi kita membiarkan negeri ini menuju seperti di sana," ujar Teddy Gusnaidi.
Oleh karena itu, Teddy Gusnaidi menilai, para pendukung teroris berkedok agamis yang mengecam serangan Israel terhadap Palestina adalah kecaman bodoh.
"Jadi, jika para pendukung teroris berkedok agamis secara berjamaah mengecam perang Israel-Palestina, tentu itu kecaman yang bodoh. Bagaimana mereka mengecam tapi mendukung kelompok yang akan menjadikan Indonesia seperti Israel-Palestina?," tutur Teddy Gusnaidi.
Seperti diketahui, kondisi di Israel dan Palestina kembali memanas, yang dipicu adanya serangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Karena tak kunjung menghentikan aksinya meski sudah diingatkan, tindakan Israel itu pun dibalas oleh serangan roket dari para pejuang di Jalur Gaza. Tidak mau kalah, Israel pun menyerang Jalur Gaza melalui serangan udara.
Warga Negara Indonesia (WNI) di Gaza, Palestina, Muhammad Husein pun mengabarkan bahwa kondisi terkini Gaza pasca mendapat serangan bertubi-tubi dari Israel masih sangat mencekam.
"Sampai saat ini kondisi Gaza masih mencekam. Suara deru pesawat tempur F-16 dan drone milik Israel masih jelas terdengar, yang sedang mengitari langit jalur Gaza. Setiap beberapa menit meluncurkan roket-roketnya ke arah pemukiman Pestina Jalur Gaza," kata Muhammad Husein.
Muhammad Husein menuturkan bahwa sampai saat ini belum ada tanda-tanda serangan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina akan segera dihentikan.
Menurutnya, Pemerintah Palestina juga tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk melindungi warganya dari serangan Israel.
"Saya lihat, Pemerintah Palestina di Jalur Gaza, memang mereka tidak punya kapasitas dalam membantu atau melindungi warga," kata Muhammad Husein.
"Mereka hanya memberikan instruksi agar warga Palestina tetap waspada. Beda halnya dengan yang terjadi di wilayah jajahan Israel misalnya, mereka memiliki bunker-bunker yang bisa melindungi rakyat mereka dari roket-roket para pejuang. Sementara di Gaza, bunker tersebut tidak ada, karena memang fasilitas di Gaza sangat terbatas," tuturnya.
Muhammad Husein pun mengatakan bahwa saat ini warga Jalur Gaza hanya bisa pasrah dan tetap berada di rumah, untuk mengurangi risiko terkena serangan udara yang dilancarkan Israel.
"Kita ketahui bahwa Gaza sudah diblokade sejak 2006. Jadi warga Palestina di Gaza hanya bisa pasrah, hanya berharap-harap cemas, tetap berada di rumah mereka, tidak berkeliaran, untuk mengurangi risiko terkena serangan udara yang dilancarkan oleh Israel," kata Muhammad Husein.***