PR BEKASI - Ribuan warga Yordania telah berbondong-bondong berbaris ke perbatasan dekat dengan Palestina.
Para warga Yordania tersebut menyatakan dukungan mereka terhadap Palestina, yang menentang pendudukan Israel.
Dalam sebuah gerakan yang menciptakan sejarah itu, para pengunjuk rasa Yordania memotong pagar yang memisahkan Palestina dari Yordania.
Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor pada Minggu, 15 Mei 2021, mereka berbaris menyatakan dukungan melalui Lembah Yordania.
Laporan awal menunjukkan bahwa para pengunjuk rasa Yordania telah berhasil melewati pasukan keamanan.
Mereka pun berusaha untuk mencapai perbatasan Israel.
Menurut laporan media lokal, para pengunjuk rasa Yordania masuk melalui sebuah pertanian pribadi di Al Shuna.
Desas-desus yang belum dikonfirmasi yang beredar di media sosial juga telah menempatkan pejuang Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel.
Baca Juga: AS Dukung Israel, Anggota Kongres Keturunan Palestina Ini Kecam Keras Pernyataan Joe Biden
Mereka dikabarkan mengibarkan bendera Palestina dan Lebanon, dengan rencana untuk berunjuk rasa menyatakan penentangan atas pendudukan.
Kabar para pengunjuk rasa yang membobol pagar pembatas itu disampaikan oleh pendiri dari Global Hosting Service, M Saad Arslan Sadiq.
"Allahu Akbar. Sejarah sedang dibuat!" katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @Arslan_Sadiq.
"Orang-orang Yordania melintasi perbatasan yang memisahkan Yordania dan Palestina dan berhasil memasuki wilayah Palestina untuk pertama kalinya," kata Saad Arslan, menyambungkan.
Lebih lanjut, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari TASS, dilaporkan setidaknya delapan warga Palestina tewas pada Sabtu pagi.
Ketika proyektil Israel menghantam sebuah rumah di Jalur Gaza.
Menurut portal berita Palestina, insiden tersebut terjadi di kamp pengungsi Al Shati di sebelah utara Kota Gaza.
Rumah tempat tinggal anggota satu keluarga, hancur total oleh serangan Israel.
Baca Juga: Mengenal Nakba Day, 15 Mei: Bagi Rakyat Palestina Tak Hanya Sejarah Atas Pendudukan Israel
Menurut radio Al Aqsa, enam dari mereka yang tewas adalah anak-anak.Sekitar 20 orang terluka dibawa ke Rumah Sakit Pusat Gaza.
Tim penyelamat dan puluhan warga setempat masih memilah-milah reruntuhan untuk mencari korban selamat.
Bentrokan antara warga Palestina dan petugas polisi Israel dipicu oleh keputusan pengadilan Israel untuk mengusir beberapa keluarga Palestina dari lingkungan kota Sheikh Jarrah.
Di mana mereka telah tinggal selama lebih dari setengah abad dan menyerahkan properti tersebut kepada pemukim Yahudi dengan alasan bahwa rumah-rumah tersebut telah menjadi milik mereka sebelum tahun 1948.***