Lusinan Lubang Hitam Supermasif Ditemukan di Galaksi Bima Sakti, Bumi Berpotensi Tertelan

1 September 2021, 14:27 WIB
Para ilmuwan menemukan lusinan lubang hitam supermasif nakal di galaksi Bima Sakti yang berpotensi menelan Bumi. /PIXABAY

 

PR BEKASI – Para ilmuwan dari Universitas Harvard menemukan lusinan lubang hitam supermasif nakal di galaksi Bima Sakti yang berpotensi menelan Bumi.

Diketahui, lubang hitam supermasif terbentuk ketika galaksi induknya bertabrakan dengan galaksi lain yang biasanya berukuran lebih besar dan mengetuk lubang dari titik pusatnya.

Mereka menemukan ini dengan mensimulasikan pembentukan dan pergerakan lubang hitam supermasif selama miliaran tahun evolusi universal.

Mereka melakukannya dengan menjalankan serangkaian simulasi kosmologis yang disebut 'ROMULUS', melacak jalur lubang hitam yang mengembara.

Baca Juga: Perubahan Iklim Terus Memburuk, Suhu Bumi Bisa Naik 1.5 Derajat Selsius pada 2040

Pada awal setiap simulasi, lubang hitam supermasif diunggulkan berdasarkan kondisi gas lokal dengan tubuh yang terbentuk di mana gas miskin logam, padat dan hangat.

Dalam simulasi, ini menyebabkan lubang hitam mengembara dengan massa sekitar satu juta kali massa matahari.

Semakin besar galaksi, semakin banyak lubang hitam yang mengembara yang mungkin diambil dengan gugus galaksi yang berpotensi menampung ribuan lubang hitam.

Tetapi, astrofisikawan Angelo Ricarte meminta masyarakat Bumi untuk tetap tenang dikarenakan potensi Bumi tersedot lubang hitam tersebut sangatlah kecil.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Titik Panas Bumi di Bawah Gletser Kiamat, Misteri Antartika Berhasil Dipecahkan

"Jangan khawatir, kemungkinan kita menemukan lubang hitam supermasif yang berkeliaran semakin kecil,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 1 September 2021.

"Ruang angkasa begitu luas sehingga bahkan ketika dua galaksi yang berisi ratusan miliar bintang bergabung bersama, bintang-bintang mereka tidak bertabrakan," tambahnya.

Bukti dari pengamatan menunjukkan bahwa hampir setiap galaksi besar memiliki lubang hitam supermasif di pusat galaksi.

Lubang hitam supermasif adalah area yang sangat padat di pusat galaksi dengan massa yang bisa miliaran kali lipat dari matahari.

Baca Juga: NASA Peringatkan Dunia: Ada Asteroid yang Akan Menghantam Bumi pada Mei 2022

Mereka bertindak sebagai jangkar untuk massa gas, debu, bintang, planet, dan benda lain yang berputar-putar di sekitar mereka.

Tapi untungnya, sebagian besar lubang hitam jahat akhirnya bergabung dengan lubang hitam supermasif di pusat galaksi baru mereka.

Ini berarti mereka yang tersisa cenderung berada jauh di lingkaran galaksi, dan sangat jauh dari tata surya kita.

"Jika benar-benar ada lubang hitam supermasif di sekitar kita, kita akan dapat mendeteksi keberadaannya dari gerakan bintang-bintang terdekat," Profesor Ricarte menambahkan.

Baca Juga: Ahli Peringatkan Badai Matahari Kuat di Masa Mendatang, Kekuatannya Dapat Hapus Seluruh Teknologi di Bumi

Jumlah lubang hitam yang berkeliaran di galaksi tertentu cenderung meningkat secara linier dengan massa galaksi.

Pada galaksi Bima Sakti sendiri kemungkinan memiliki sekitar 12, tetapi galaksi dan gugus yang lebih besar mengandung lebih banyak.

"Kami mengharapkan ribuan lubang hitam berkeliaran di lingkaran halo gugus galaksi," tulis para peneliti dalam makalah mereka,” kata Profesor Ricarte.

"Secara lokal, pengembara ini menyumbang sekitar sepuluh persen dari anggaran massa lubang hitam lokal setelah massa benih diperhitungkan,” tambahnya.

Para peneliti bahkan mengatakan bahwa di beberapa galaksi awal yang terbentuk sekitar 12 miliar tahun yang lalu, lubang hitam supermasif yang berkeliaran bahkan mungkin melebihi dan mengungguli rekan-rekan mereka di pusat galaksi.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler