Malala Pernah Ditembak Taliban 2012 Silam, Ajak Seluruh Dunia Berpegang Teguh Soal Isu Afghanistan

25 September 2021, 17:25 WIB
Malala pernah ditembak Taliban 2012 silam dan mengajak seluruh dunia berpegah teguh soal isu Afghanistan di Sidang Umum PBB. /REUTERS/Carlo Allegri/

 

PR BEKASI - Malala Yousafzai ikut menyoroti kondisi anak perempuan di Afghanistan setelah Taliban berkuasa.

Seperti diketahui bahwa Malala adalah peraih Nobel bidang perdamaian.

Malala memohon kepada dunia agar jangan berkompromi dalam hal perlindungan hak-hak perempuan setelah Afghanistan di ambil alih Taliban.

Perempuan berusia 24 tahun tersebut mengaku merasa waswas bahwa Taliban akan melakukan tindakan seperti yang mereka lakukan sebelumnya.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, Malala Yousafzai Desak Pemimpin Dunia Lindungi Hak Perempuan Afghanistan

Sosok Malala juga kembali mengingatkan peristiwa yang pernah ia alami dalam hidupnya beberapa tahun silam.

Malala pernah ditembak oleh Taliban saat ia pulang sekolah pada 2012, sehingga ia tidak ingin hal serupa terjadi lagi kepada siapapun.

Saat ini beberapa negara dan organisasi di dunia mengambil sejumlah langkah untuk membuka pintu komunikasi dengan Taliban.

Kelompok Taliban memqang pernah berkuasa di Afghanistan 20 tahun silam atau pada tahu 1996 hingga 2001 silam.

Baca Juga: Taliban Rampas Rumah hingga Lahan Pertanian Warga Afghanistan, Etnis Hazara Syiah Jadi Sasaran Empuk

“Kita tidak bisa berkompromi terkait perindungan hak-hak perempuan dan perlindungan pada martabat Manusia," kata Malala pada saat Sidang umum PBB.

Malala diketahui bergabung dalam Sidang Umum PBB yang di gelar di New York, Amerika Serikat secara online.

"Sekarang kita waktunya berpegang teguh pada komitmen dan memastikan bahwa hak perempuan Afghanistan terlindungi. Salah satu hak terpenting itu adalah pendidikan,” kata Malala melanjutkan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 25 September 2021.

Sementara itu, beberapa pemimpin dunia sudah berjanji akan mengupayakan hak-hak perempuan Afghanistan dalam Sidang Umum PBB pada pekan ini.

Baca Juga: Erdogan Enggan Buka Dialog dengan Taliban karena Pemangku Jabatan Afghanistan yang Baru Cuma Laki-laki?

Namun, masih belum jelas bagaimana mereka akan mengupayakan hak-hak perempuan di Afghanistan tersebut.

Hak-hak perempuan Afghanistan kini terancam setelah kelompok garis keras Taliban mengambil alih Pemerintahan Afghanistan pada 20 Agustus 2021 atau 20 tahun.

Hal itu terjadi setelah mereka digulingkan dari kekuasaan yang dipimpin oleh Amerika Serikat, menyusul serangan teroror 11 September 2001 yang menyerang negara tersebut hingga menggemparkan dunia.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler