Pemimpin Sunni dan Syiah Minta Irak Normalisasi Hubungan dengan Israel

26 September 2021, 13:17 WIB
Pemimpin komunitas Muslim Sunni dan Syiah serukan Irak lakukan normalisasi hubungan dengan Israel. /Reuters

 

PR BEKASI – Lebih dari 300 warga Irak dari Baghdad, Mosul, Al-Anbar, Babel, Salahuddin dan Diyala pada Jumat, 24 September 2021 menyerukan Irak untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Padahal, seperti diketahui Irak sendiri merupakan salah satu negara Arab yang sangat vokal dalam menentang pendudukan Israel di Palestina.

Menurut laporan media Israel Ynet News, para pemimpin komunitas Muslim Sunni dan Syiah telah menyerukan agar Irak bergabung dengan Kesepakatan Abraham dan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Sementara itu, Channel 12 Israel melaporkan bahwa kepala suku Arab terbesar di Timur Tengah, dan mantan jenderal dari tentara Irak, telah menyerukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: ISIS Kembali Sebarkan Kekacauan, Targetkan 45 Jaringan Listrik di Irak

Menurut TV Israel, Chemi Peres, putra mendiang Presiden dan Perdana Menteri Israel Shimon Peres, menghadiri konferensi pers di mana para pemimpin Irak menyerukan normalisasi hubungan.

Selama konferensi, yang diamankan oleh pasukan Kurdi dan dipuji oleh Uni Emirat Arab (UEA), Peres berbicara dalam bahasa Ibrani tentang perlunya perdamaian.

Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid dilaporkan oleh Ynet News menyatakan bahwa acara tersebut: mengilhami harapan untuk melakukan normalisasi hubungan yang belum pernah pernah terpikirkan oleh Israel sebelumnya.

Diketahui, Irak sendiri dahulu dikenal mempunyai populasi umat Yahudi yang cukup signifikan sebelum mayoritas dari mereka pindah ke Israel yang menurut Yair Lapid sebagai salah satu faktor yang dapat membuat normalisasi hubungan berhasil.

Baca Juga: Irak Ingin Bangun Kembali Reaktor Nuklir, Setelah 40 Tahun Serangan Israel

"Kami dan Irak berbagi sejarah dan akar yang sama dalam komunitas Yahudi,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middel East Monitor, Minggu, 26 September 2021.

“Setiap kali seseorang menjangkau kami, kami akan melakukan segalanya untuk menjangkau kembali," tambahnya.

Namun, rencana normalisasi hubungan dengan Israel tersebut mendapatkan berbagai penolakan dari berbagai partai di parlemen Irak.

Aliansi Kebijaksanaan Nasional Syiah, yang memiliki 19 dari 329 kursi di parlemen Irak pada Sabtu, 25 September 2021 telah mengutuk pertemuan tersebut yang dilaksanakan di Erbil, Kurdistan, Irak.

Baca Juga: Amerika Serikat Buat Sayembara Rp42 Miliar Bagi yang Tahu Informasi Serangaan di Irak

"Kami mengutuk dan menolak konferensi, pertemuan, dan seruan untuk normalisasi hubungan dengan entitas Zionis perampas yang diadakan di Irak," katanya dalam sebuah pernyataan.

Al-Hakim mengatakan masalah Palestina adalah masalah utama Arab dan Muslim yang akan terus didukung oleh aliansinya.

"Kami memperbarui dukungan penuh kami untuk rakyat Palestina dan tujuan mereka yang adil dan perjuangan mereka untuk memulihkan hak mereka yang dirampas," kata al-Hakim.

Irak tidak memiliki hubungan dengan Israel dan gagasan normalisasi hubungan ditolak secara luas di negara itu.

Baca Juga: Dua Alat Kelamin Muncul Tiba-tiba, Dokter di Irak Klaim Tangani Kasus Triphallia Pertama di Dunia

Tahun lalu, empat negara Arab yang terdiri dari UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel setelah sebelumnya terlebih dahulu dengan Mesir pada 1980 dan Yordania pada 1994.

Hal tersebut dinilai sebagai sebuah langkah yang dikecam oleh Palestina sebagai pengkhianatan terhadap tujuannya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler