PM Irak Mustafa Al Kadhimi Nyaris Terbunuh Usai Drone Roket Kediamannya, Begini Kondisinya Saat Ini

7 November 2021, 20:30 WIB
PM Irak Mustafa Al Kadhimi (kanan) nyaris terbunuh dalam upaya pembunuhan dari drone asing yang meroket kediamannya. /The White House/

PR BEKASI - Perdana Menteri (PM) Irak, Mustafa Al Kadhimi memberikan kabar terbarunya usai dirinya hampir terbunuh oleh serangan roket dari drone tak dikenal di kediamannya di Baghdad.

PM Irak tersebut kini dalam kondisi yang baik-baik saja dan mengabarkan rakyatnya melalui beberapa foto yang telah dibagikannya.

Terlihat dari foto tersebut, rumah Mustafa Al Kadhimi rusak usai kediamannya menjadi sasaran drone asing pada hari Minggu lalu.

Tumpukan puing-puing terlihat berserakan di kediamannya dan pintu-pintu pun telah terlepas dari engselnya.

Baca Juga: Jadi Target Pembunuhan, Rumah PM Irak Diserang Drone dengan Bahan Peledak

Kendaraan SUV yang terparkir di garasi rumah Mustafa Al Kadhimi juga terlihat rusak sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail pada Minggu, 7 November 2021.

Kini sisa-sisa dari bahan peledak serta drone itu telah diamankan pasukan keamanan setempat untuk diselidiki.

Foto-foto di kediaman PM Irak Mustafa Al Kadhimi usai diserang drone tak dikenal.

Serangan itu juga telah menyebabkan tujuh anggota penjaga pribadi PM Irak itu terluka.

Mustafa Al Kadhimi pun akhirnya buka suara mengenai kejadian yang hampir membunuhnya.

Baca Juga: Irak Keluarkan Perintah Penangkapan Terhadap Pendukung Normalisasi Hubungan dengan Israel

Selain mengabarkan kondisinya saat ini, dia juga meminta masyarakat tetap tenang dan menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang akan memicu peperangan.

"Saya baik-baik saja puji Tuhan dan terimakasih kepada para penjaga saya. Saya meminta semua orang tenang dan menahan diri demi Irak," tuturnya.

Menurut pejabat keamanan di Irak yang tidak mau disebutkan namanya, masih terlalu dini untuk mengatakan siapa dalang dibalik serangan drone tersebut.

"Kami sedang memeriksa laporan intelijen dan menunggu hasilnya agar bisa memastikan siapa pelakunya," tuturnya.

Baca Juga: Pemimpin Sunni dan Syiah Minta Irak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sebagai informasi, pada awalnya terdapat tiga drone yang akan menyerang kediaman PM Irak tersebut.

Dua drone berhasil dihancurkan oleh pasukan keamanan, sementara drone terakhir berhasil menembakkan roket yang menghantam kediaman Mustafa Al Kadhimi.

Bahkan para penduduk setempat pun mendegar suara ledakan dari roket tersebut yang diikuti dengan tembakan senjata berat dari arah kediaman sang PM Irak tersebut.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Zona Hijau tersebut.

Baca Juga: ISIS Kembali Sebarkan Kekacauan, Targetkan 45 Jaringan Listrik di Irak

Biasanya jika serangan itu berasal dari organisasi teroris besar seperti ISIS atau Al Qaeda, mereka akan mengumumkan maksud dan tujuan dari serangan tersebut.

Menyusul upaya pembunuhan PM Irak tersebut, Amerika Serikat mengecam keras tindakan terorisme yang ditujukan ke jantung negara tersebut.

Amerika Serikat diketahui memiliki sekitar 2.500 tentara di negara itu. Mereka mengaku lega usai mengetahui Mustafa Al Kadhimi tidak terluka.

Penting untuk diketahui, sebelum diangkat menjadi PM Irak pada bulan Mei tahun lalu, Mustafa Al Kadhimi merupakan mantan kepala intelijen.

Dia adalah sosok yang sangat dekat dengan Amerika Serikat dan telah mencoba membangun aliansi yang baik dengan negeri Paman Sam tersebut.***

Editor: Ghiffary Zaka

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler