Di Tengah Jalan, Ramai-ramai Migran India Disemproti Disinfektan

30 Maret 2020, 20:33 WIB
SEKELOMPOK migram yang disemprot disinfektan di Uttar Pradesh.* /Tangkapan Layar/

PIKIRAN RAKYAT - Sekelompok pria, wanita, dan anak-anak terlihat sedang berjongkok di jalanan di India.

Namun, mereka justru disemproti disinfektan oleh para petugas dan banyak yang menangis karena mata mereka terkena cairan penyeteril itu.

Diketahui, rekaman yang menunjukkan kejadian tersebut merupakan disinfeksasi kepada para migran dari Uttar Pradesh.

Mereka diketahui telah berjalan sekitar 270 kilometer dari Lucknow dan sampai ke distrik Bareilly.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Lockdown Diterapkan di Bekasi Mulai Awal April 

Hal ini dilakukan ketika Uttar Pradesh melalui Mahkamah Agung mengajukan petisi untuk mencari bantuan bagi ribuan orang yang berjalan ke negara mereka di tengah lockdown yang berlaku selama 21 hari.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari situs NDTV pada Senin, 30 Maret 2020, menyebut bahwa kelompok migran dalam video tersebut telah kembali ke Uttar Pradesh menggunakan bus yang telah sengaja disiapkan untuk mereka.

Sementara itu, video penyemprotan disinfektan kepada para migran memperlihatkan adanya beberapa polisi yang juga ikut mengawasi.

Seorang pria yang terdengar berkata dalam bahasa India bila diterjemahkan artinya, "Tolong tutup mata Anda, juga tutup mata anak-anak Anda," katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Lockdown Diterapkan di Bekasi Mulai Awal April 

Rekaman yang terkesan tidak selayaknya ini, mendapat kritikan dari orang-orang yang melihat video itu kepada pemerintah setempat.

Namun, seorang pejabat mengatakan bahwa, "Para migran disemprot dengan campuran klorin dan air. Tidak ada larutan kimia yang digunakan. Kami meminta mereka untuk tutup mata," tutur pejabat itu.

"Kami tidak bermaksud tidak manusiawi. Penting untuk membersihkan semua orang dan ada desakan besar karena banyak orang yang telah kembali. Jadi kami melakukan apa yang kami pikir baik," katanya.

Sementara pihaknya menyangkal tidak melakukan hal yang tidak manusiawi, video tersebut tetap memberi kesan yang sebaliknya karena penyemprotan seharusnya tidak dilakukan secara bersamaan kepada manusia.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Bayar Pajak Kendaraan Kini Lewat Online 

Pemimpin Kongres, Priyanka Gandhi Vadra mengutuk tindakan itu dalam sebuat unggahan di Twitter.

"Saya menyerukan kepada pemerintah di UP (Uttar Pradesh), kita semua berjuang bersama melawan krisis ini (virus corona). Tolong jangan menuruti tindakan tidak manusiawi seperti itu.

"Buruh sudah banyak menderita. Jangan menyemprotkan bahan kimia pada mereka. Ini tidak akan melindungi mereka malah akan membahayakan kesehatan mereka," katanya dalam bahasa Hindi.

Para migran dibiarkan terlantar di berbagai bagian negara itu setelah 21 hari penutupan secara nasional diumumkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pekan lalu.

Baca Juga: Disdik Bekasi Kompak Perpanjang Masa Belajar di Rumah 2 Pekan 

Lockdown yang dilakukan untuk memerangi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 1.000 orang di negara itu dan menewaskan sedikitnya 29 orang.

Para migran berkerumun di perbatasan dan di stasiun bus antar negara. Mereka seakan mendeskripsikan sebuah pemandangan yang menghiraukan anjuran menjaga jarak fisik yang sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pemandangan memilukan itu, menunjukkan banyak dari mereka yang mencoba menempuh jarak ratusan kilometer dengan berjalan kaki.

Seorang pria berusia 38 tahun meninggal pada hari Sabtu di jalan raya di UP (Uttar Pradesh) setelah dia berjalan 200 km dari Delhi.

Selama akhir pekan, pemerintah negara bagian di UP dan Delhi mengatur bus khusus bagi orang-orang ini untuk memfasilitasi perjalanan mereka ke kota asal.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler