Diyakini Bekerja untuk Rusia, Peretas Bobol Sistem Sejumlah Lembaga Negara Amerika Serikat

- 15 Desember 2020, 12:15 WIB
Ilustrasi: Peretas yang diduga bekerja untuk Rusia berhasil membobol data sejumlah lembaga negara di AS.
Ilustrasi: Peretas yang diduga bekerja untuk Rusia berhasil membobol data sejumlah lembaga negara di AS. /PIXABAY

Sementara, dua sumber lainnya mengatakan bahwa insiden ini berkaitan dengan pengungkapan sejumlah kasus peretasan yang dilakukan oleh FireEye, perusahaan keamanan siber besar AS yang memiliki kontrak dengan pemerintah dan komersial.

"Pemerintah Amerika Serikat mengetahui terkait laporan ini dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang mungkin terkait dengan situasi ini," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Ullyot, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera pada Selasa, 15 Desember 2020.

Baca Juga: Alami Kenaikan Kasus Covid-19, Pemkab Bekasi Mulai Gunakan Hotel untuk Tempat Isolasi Mandiri

Imbas peretasan ini, kata seorang sumber, Dewan Keamanan Nasional dikabarkan mengadakan pertemuan di Gedung Putih pada Sabtu pekan lalu.

Selanjutnya, Departemen Perdagangan AS telah mengonfirmasi adanya peretasan.

"Kami telah meminta Cybersecurity and Infrastructure Security Agency dan FBI untuk menyelidiki, dan kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut untuk saat ini," kata mereka dalam sebuah pernyataan pers.

Baca Juga: Paham Radikal Kerap Jadi Ancaman, BNPT: Ideologi Terorisme Tak Kenal Batas Teritorial dan Usia

Peretasan disebut memberi tantangan besar bagi pemerintahan presiden terpilih AS, Joe Biden.

Pasalnya penyelidikan terkait peretasan di dunia maya yang skala besar membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.

"Ini adalah kampanye spionase dunia maya besar-besaran yang menargetkan pemerintah AS dan kepentingannya," kata sumber.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah