Kecewa Film BABI Buatannya Dianggap Hina Warga Melayu, Namewee: Tolong Jangan Jadi Seperti Malaysia

- 17 Desember 2020, 21:09 WIB
Namewee yang kecewa film BABI buatannya dianggap menghina warga Melayu.
Namewee yang kecewa film BABI buatannya dianggap menghina warga Melayu. /Facebook Namewee

PR BEKASI - Sutradara film sekaligus penyanyi asal Malaysia, Namewee buka suara soal film kontroversialnya, BABI, yang dianggap masyarakat Malaysia telah menghina kaum Melayu.

Protes terhadap filmnya tersebut datang karena di dalam poster film BABI miliknya, terdapat dua kata yaitu 'Melayu Bodoh'.

Menanggapi jutaan protes yang diterimanya, Namewee melalui akun Facebook-nya Namewee 黃明志 mengunggah sebuah video klarifikasi yang menjelaskan konteks di balik film tersebut.

Baca Juga: Kiwil Digugat Cerai Rohimah, Meggy Wulandari: Jangan Kau Berbahagia di Atas Penderitaan Istrimu

"Saya ingin menjelaskan apa yang terjadi, film ini adalah cerita tentang kekerasan di sekolah, sebagai sutradaranya saya ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya persatuan dan toleransi antar-ras," ucapnya.

Namewee juga berharap bahwa semua ras di Malaysia bisa bersatu tanpa harus terpecah karena konflik-konflik internal.

Namewee juga membahas soal laporan polisi terhadapnya yang dibuat dengan alasan memprovokasi ketegangan rasial karena adanya kalimat 'Melayu Bodoh'.

"Film ini menggambarkan konflik rasial di lingkungan sekolah, itulah sebabnya dalam poster film saya, saya juga menuliskan tak hanya 'Melayu Bodoh', tetapi juga ada 'Cina Babi', 'India Keling', dan seterusnya," tuturnya.

Baca Juga: Bongkar Beda Orang Dulu dan Sekarang Ketika Mimpi Nabi, Buya Yahya: Kalau Sudah Diobral, Ini Bencana

Tangkapan layar dari akun Facebook-nya yang memperlihatkan berbagai macam tulisan rasial untuk menggambar kisah dalam film tersebut.
Tangkapan layar dari akun Facebook-nya yang memperlihatkan berbagai macam tulisan rasial untuk menggambar kisah dalam film tersebut. FacebookNamewee

Namewee mengaku kesal saat dirinya dilaporkan oleh Pemuda Perserikatan Nasional Malaysia karena kalimat 'Melayu Bodoh', padahal di dalam poster tersebut terdapat kalimat rasial lainnya.

"Saat anggota Pemuda PN melapor ke polisi, kenapa mereka hanya menyoroti kalimat 'Melayu Bodoh' tetapi kalimat rasial lainnya tidak mereka laporkan?," ucapnya.

Namewee mengatakan meskipun dirinya telah sukses di kancah perfilman Internasional, dia tetap selalu bangga dengan identitasnya sebagai orang Malaysia.

"Sebagai sutradara film, saya harus meninggalkan negara saya dan meraih kesuksesan di dunia Internasional," tuturnya.

Baca Juga: Minta Hentikan Sebutan 'Kadrun' dan 'Kampret', Gatot Nurmantyo: Ini Sudah Melecehkan Tuhan YME

"Walaupun telah meraih kesuksesan dan memenangkan berbagai penghargaan Internasional, saya akan tegaskan saya tetap bangga sebagai orang Malaysia," sambung Namewee.

Namewee juga menampik tuduhan yang menyebut bahwa film ini bertujuan untuk menimbulkan kebencian antar-ras di tengah masyarakat Malaysia.

"Jika film ini dimaksudkan untuk menanamkan kebencian antar-ras, mengapa para juri dari empat festival film Internasional mengakui film ini? Sebagai orang Malaysia, harusnya kita bangga dengan kesuksesan ini," ucapnya.

"Mengapa negara Malaysia tidak kunjung memberi kita pengakuan? Mengapa negara kita tidak mendukung kita dan malah melibatkan kepolisian," tambah Namewee.

Baca Juga: Triwulan Kedua Akan Jadi Keberuntungan bagi Shio Ular, Berikut Prediksi Lainnya di 2021

Namewee juga menyayangkan sikap kepolisian Malaysia yang malah memberi panggung untuk para pelapor seperti Pemuda PN.

"Dan kenapa polisi malah memberi perhatian kepada orang (PPN) yang mempunyai motif dan niat jahat untuk kepentingan dia sendiri, kenapa negara Malaysia tidak tahu menghargai kami, kenapa?," tuturnya.

Namewee menilai negara Malaysia tidak memiliki kebebasan bersuara sehingga dirinya yang kerap mengkritik kerajaan dihujani ratusan berita hoaks tentangnya.

"Malaysia tidak mempunyai kebebasan bersuara, selama ini saya lantang mengkritik kerajaan yang tidak baik, karena itu ahli politik akan mengarahkan media berita untuk menulis berita palsu yang tidak benar mengenai saya," ucapnya.

 

Baca Juga: Persoalkan Ucapan Mahfud MD, Ridwan Kamil: Semua Harus Dapat Hak dan Kewajiban Sama di Mata Hukum

Dampaknya, tutur Namewee, hal tersebut telah merusak reputasi dirinya di Malaysia.

"Ini telah merusakan reputasi saya, sudah terlalu banyak hal ini terjadi oleh rakyat Malaysia sering mempunyai tanggapan buruk terhadap saya, saya percaya semua ini disebabkan oleh berita-berita palsu yang tidak bertanggungjawab ini," tuturnya.

Namewee mengungkapkan bahwa saat ini dirinya sangat kecewa dengan pihak berwenang karena tidak profesional dalam menangani kasus tersebut.

"Saya berharap semua orang akan membagikan video ini kepada siapa pun agar dunia tahu situasi yang sedang terjadi di Malaysia. Tolong hargai demokrasi dan hargai kebebasan berkreasi, tolong jangan jadi seperti Malaysia," ucapnya.

Baca Juga: Minta FPI dan Sejumlah Ormas Tak Berdemo Tuntut Kebebasan HRS, MUI: Masih Pandemi dan Ada Cara Lain

Bagi yang belum tahu siapa dia, Namewee telah diberikan penghormatan untuk menulis lagu untuk Olimpik Sukan Jepang yang berjudul Tokyo Bon 2020 yang viral dan telah diunggah di kanal YouTube Namewee pada tahun 2017 dan telah ditonton oleh lebih dari 90 juta orang.

Perlu diketahui, saat ini Namewee berada di Taiwan, dirinya menjelaskan usai dibuatkan laporan kepolisian oleh Pemuda PN jika ia pulang ke Malaysia nanti ada kemungkinan langsung ditahan.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah