Seorang Pria Tinggal di Bandara Selama Tiga Bulan Tanpa Diketahui Petugas, Begini Modusnya

- 20 Januari 2021, 13:29 WIB
Ilustrasi suasana di bandara.
Ilustrasi suasana di bandara. /PIXABAY/Rainer Prang/

PR BEKASI - Tingkat keamanan sebuah bandar udara (bandara) biasanya sangat ketat untuk para penumpang yang akan menggunakan jasa penerbangan, apalagi untuk bandara sekelas internasional.

Namun, kejadian unik terjadi di Chicago, Amerika Serikat. Seorang pria berhasil ditangkap gara-gara tinggal tanpa sepengatahuan petugas di bandara selama tiga bulan.

Hal terjadi di Bandara O'Hare Chicago, setelah ditelusuri, ternyata pria tersebut takut pulang ke tempat asalnya karena Covid-19.

Baca Juga: Isa Bajaj Serahkan Rekaman CCTV Pelaku Ekshibisionisme ke Pihak Kepolisian

Kronologinya, Aditya Udai Singh (33), tiba di Bandara O'Hare dari Los Angeles pada 19 Oktober 2020 lalu dan tinggal di zona keamanan bandara sampai dia ditangkap pada Sabtu 16 Januari 2021 lalu.

Pria Los Angeles itu berhasil tinggal di bandara tanpa diketahui. Padahal bandara tersebut yang merupakan bandara tersibuk di dunia, bahkan Aditya bisa mendapatkan jatah makanan sebagai mana penumpang.

Akhirnya Aditya ketahuan ketika dua staf United Airlines meminta untuk memperlihatkan identitasnya setelah kemudian dia menunjukkan lencana ID milik karyawan bandara yang telah dilaporkan hilang oleh manajer operasi pada bulan Oktober lalu.

Baca Juga: Alhamdulilah, Kemenag Siapkan BLT hingga Beasiswa untuk Ustaz dan Santri di Tahun 2021

Kemudian anggota Bandara memanggil polisi dan Singh ditangkap dan didakwa dengan pemalsuan identitas di area terlarang bandara dan pencurian kurang dari $ 500, atau sekira 7.25 juta.

Dia hadir di pengadilan pada sidang obligasi pada hari Minggu 17 Januari 2021. Pengacara Asisten Negara Kathleen Hagerty mengatakan Aditya Udai Singh bersembunyi di bandara karena dia "takut pulang karena Covid-19".

Kasus tersebut tampaknya membingungkan hakim Cook County yang mengawasi kasus tersebut.

Baca Juga: Risma Bantu Siapkan Nasi Bungkus, HNW: Bukan Tugas Mensos, Segeralah Buat Kebijakan Solutif-Visioner

"Jadi,saya memahami Anda benar, Anda mengabarkan saya bahwa non-karyawan yang tidak resmi diduga tinggal di bagian aman terminal bandara O'Hare dari 19 Oktober 2020 hingga 16 Januari 2021, dan tidak terdeteksi? Saya ingin memahami Anda dengan benar," kata hakim Susana Oritz kepada jaksa, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari News.com.au, Rabu, 20 Januari 2021.

Diketahui Pengadilan mengatakan bahwa Singh yang pengangguran memiliki gelar master di bidang perhotelan dan tidak memiliki latar belakang kriminal.

Dia dibebaskan dengan jaminan tetapi dilarang memasuki bandara sampai sidang berikutnya akhir bulan ini.

Baca Juga: Soroti 'Drama Politik' AS, SBY: Di Era 'Post Truth Politics', Ucapan Presiden Harus Benar dan Jujur

"Pengadilan menemukan fakta terbaru dan keadaan ini cukup mengejutkan untuk periode waktu yang diduga itu terjadi," kata hakim.

"Berada di bagian aman bandara dengan lencana ID palsu, berdasarkan data karyawan bandara untuk menjamin keamanan sehingga pelaku merasa aman dan leluasa untuk melakukan tinakan di banara dan itu berbahaya bagi masyarakat," sambungnya.

Hal yang sama pada Juli 2020 lalu, seorang pria Estonia Roman Trofimov mengungkapkan bahwa dia menghabiskan 100 hari terjebak di dalam Bandara Internasional Manila karena pihak berwenang berhenti mengeluarkan visa untuk masuk ke Filipina karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Alkitab Warisan Berusia 127 Tahun Akan Jadi Saksi Sumpah Joe Biden sebagai Presiden AS

Penghalang jalan membuat Trofimov harus tinggal di aula keberangkatan bandara sampai konsulat Estonia dapat memindahkannya ke ruang penumpang pada 1 April 2020.

Kemudian ia membuat camp sementara di ruang tunggu penumpang sampai dia akhirnya berhasil naik penerbangan ke Tallinn, Estonia, pada bulan Juli 2020.

Dia mengatakan nahas,dimulai ketika paspornya diambil oleh staf AirAsia setelah dia terbang dari Bangkok ke Manila dengan maskapai penerbangan pada 20 Maret 2020.

Baca Juga: Rupiah Ikut Menguat Jelang Pelantikan Joe Biden, Ternyata Begini Faktanya

Media Estonia mengabarkan dia bepergian dengan "paspor abu-abu" untuk orang-orang dengan "kewarganegaraan tidak jelas".

Dia menggambarkan pengalaman sulitnya tinggal di bandara, tidur di lantai terminal, makan di food court, dan mencuci di kamar mandi umum.

"Saya penyandang disabilitas, kesehatan saya semakin parah karena kurang gizi, kurang sinar matahari, dan udara segar," ujarnya.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenakerjaan Rp2.4 Juta Bakal Dilanjutkan pada 2021? Ini Jawaban Menaker

Situasinya disamakan dengan karakter Tom Hanks dalam film The Terminal tahun 2004 , tentang seorang pria Eropa yang dipaksa tinggal di bandara JFK New York setelah ditolak masuk ke Amerika Serikat.

Dan pada 2018, pria Suriah Hassan Al Kontar terpaksa menghabiskan lebih dari tujuh bulan tinggal di Bandara Internasional Kuala Lumpur setelah ditolak masuk ke Malaysia.

Kontar, yang telah menghabiskan sepuluh tahun terakhir di Uni Emirat Arab, dideportasi ke Malaysia tetapi paspor yang diperbarui ditolak oleh pemerintah Suriah, sehingga ia tidak dapat meninggalkan bandara atau terbang ke luar negeri.

Baca Juga: Cek Fakta: Pemerintah Dikabarkan Beri Bantuan Pulsa Rp200 Ribu Untuk 4 Kalangan Ini, Simak Faktanya

Dia akhirnya bisa meninggalkan Filipina setelah mengajukan permohonan suaka Kanada dan kemudian diketahui tinggal dan bekerja di Whistler.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: News.com.au


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah