Pemerintah mengeluarkan 0.9 triliun atau Rp11.2 triliun sisanya, kata kantor kantor kepresidenan Korea Selatan, Gedung Biru.
Proyek tersebut diklaim akan menyediakan hingga 5.600 pekerjaan dan membantu meningkatkan kapasitas tenaga angin negara menjadi 16.5 GW pada tahun 2030 dari 1.67 GW sekarang.
Jumlah 8,2 GW yang direncanakan untuk energi yang dihasilkan oleh enam reaktor nuklir, atau efek dari penanaman 71 juta pohon pinus, kata para pejabat.
Hingga saat ini, pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai terbesar di dunia adalah Hornsea 1 di Inggris, yang memiliki kapasitas sekira 1.12 GW.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: Reuters