Hasil Uji Efikasi Rendah Terhadap Varian Baru Covid-19, Afrika Selatan Batal Gunakan Vaksin AstraZeneca

- 12 Februari 2021, 08:50 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. /The Globe and Mail

PR BEKASI - Afrika Selatan disoroti sejumlah warga di dunia terkait penemuan varian baru Covid-19 beberapa waktu lalu yang mengkhawatirkan.

Diketahui bahwa pemerintah Afrika Selatan hingga kini terus mengupayakan penanggulangan pandemi Covid-19 dengan rencana vaksinasi. Namun, dikabarkan bahwa Afrika Selatan membatalkan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca.

Hal tersebut menyusul hasil uji efikasi terhadap varian baru Covid-19.

Baca Juga: Gara-gara Sudah Kecanduan Tramadol, Remaja di Bekasi Nekat Curi HP dan Tusuk Korbannya 

Dikabarkan, hasilnya menunjukkan vaksin AstraZeneca hanya memberikan perlindungan terbatas terhadap gejala ringan dan menengah.

Meski vaksin Covid-19 AstraZeneca batal dipakai, hal itu tidak akan mengubah agenda vaksinasi.

Selanjutnya, Afrika Selatan akan melanjutkan kampanye vaksinasi dengan vaksin Johnson & Johnson.

"Menimbang hasil uji efikasi, kami memutuskan untuk melanjutkan vaksinasi dengan vaksin Johnson & Johnson dibanding AstraZeneca," kata Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kantor berita Al Jazeera pada Ku umat, 12 Februari 2021

Baca Juga: Novel Baswedan Dipolisikan Soal Wafatnya Ustaz Maaher, Habib Husin: Anda Ini Tidak Mengerti Perkaranya 

"Johnson & Johnson sudah terbuktif efektif terhadap varian 501Y.V2 (varian baru Covid-19)," kata Zweli Mkhize melanjutkan.

Meski memastikan agenda vaksinasi akan tetap jalan, Mkhize tidak menyebutkan kapan tepatnya hal itu akan dimulai.

Apabila mengacu pada pemberitaan sebelumnya, Afrika Selatan menargetkan vaksinasi dimulai pada kuartal pertama.

Perihal suplai vaksin Covid-19, AstraZeneca yang sudah kadung dibeli dan dipegang, lanjutnya, Afrika Selatan tengah mencari cara untuk menukarnya.

Baca Juga: Potret Model Majalah Dewasa Beiby Putri Saat Kenakan Rompi Oranye, Sepi Job Hingga Gunakan Sabu 4 Kali 

Harapannya, kata dia, penukaran bisa dilakukan sebelum April 2021 tiba.

Hal tersebut mengingat bahwa satu juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang dipegang Afrika Selatan akan habis masa berlakunya April 2021 nanti.

"Tergantung masukan dari produsennya, kami akan menukarkan vaksin AstraZeneca sebelum masa berlakunya habis," katanya.

"Sudah ada beberapa negara yang menawarkan vaksin AstraZeneca kami dijual ke mereka," katanya menegaskan.

Baca Juga: Chef Juna Saat Tahu Positif Covid-19: Drop, Pas Lihat CT Scan-nya Langsung Bete, Kelihatan Virusnya 

Hingga saat ini Afrika Selatan diketahui sudah mengamankan sembilan juta dosis vaksin Covid-19 Johnson & Johnson.

Menurutnya, kesepakatan pengadaan dan pengirimannya akan disetujui sebentar lagi.

Dalam berbagai tes, vaksin Johson & Johnson memang lebih efektif dibanding AstraZeneca dalam menghadapi varian baru Covid-19 di Afrika Selatan.

Vaksin itu disebutkan bisa memberikan perlindungan 89 persen terhadap gejala berat dan 57 persen pada gejala menengah ke berat.

Sehingga, penduduk Afrika Selatan pun meyakini bahwa AstraZeneca kurang efektif memerangi varian baru Covid-19 di negaranya tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x