Joe Biden Mengaku Ditipu Donald Trump Soal Ketersediaan Suplai Vaksin Covid-19 di AS

- 13 Februari 2021, 08:50 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Financial Times

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden tengah menyoroti kasus penanggulangan pandemi Covid-19 di AS.

Dikabarkan bahwa hal tersebut menjadi prioritasnya setelah Joe Biden mengambil sumpah sebagai pemimpin negara Paman Sam tersebut.

Namun, Joe Biden mengaku bahwa dirinya merasa kelimpungan dalam menangani kampanye vaksinasi Covid-19 di AS.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Izinkan Belajar Tatap Muka untuk Wilayah dengan Kriteria Ini

Menurutnya, program vaksinasi Covid-19 yang ditinggalkan pendahulunya mantan Presiden AS, Donald Trump, lebih buruk dibanding yang ia kira.

"Kita tidak akan mampu untuk memperbaiki semuanya dalam waktu cepat," kata Joe Biden, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Sabtu, 13 Februari 2021.

"Namun kami akan berusaha...Kami telah ditipu soal ketersediaan suplai vaksin Covid-19," kata Joe Biden, menambahkan.

Baca Juga: Ini Aturan Baru PPDB 2021 Jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK Usai UN Resmi Ditiadakan

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pidatonya di Institut Kesehatan Nasional pada Kamis,  11 Februari 2021 waktu setempat.

Joe Biden kemudian menjelaskan bahwa situasinya sekarang,  AS tengah kekurangan vaksin Covid-19 untuk warga-warganya. 

Walaupun pemesanan sudah dilakukan, hal tersebut belum mencukupi jumlah yang perlu divaksin.

Baca Juga: GAR ITB Laporkan ke KASN Soal Tuduhan Radikalisme, HNW Bongkar Track Record Din Syamsuddin

Di saat bersamaan, jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 terus bertambah.

Donald Trump, kata Joe Biden, antara tidak mengantisipasi atau tidak memikirkan situasi AS saat ini yang kian buruk.

Menurutnya, seharusnya Donald Trump memesan lebih banyak vaksin, memastikannya terdistribusi, dan membujuk warga untuk mau divaksinasi.

"Meski para peneliti kita sudah bekerja menemukan vaksin, pendahulu saya, jujur saja, tak menjalankan tugasnya," kata Joe Biden.

Baca Juga: Atta Halilintar Mantap Akan Nikahi Aurel Hermansyah pada 21 Maret 2021: Kita Akad Dulu

"Ia tidak mempersiapkan Amerika untuk menghadapi tantangan vaksinasi ratusan juta orang," kata Joe Biden, melanjutkan.

Untuk memastikan program vaksinasi tetap berjalan, Joe Biden menyatakan bahwa pemerintahannya telah memesan lagi 200 juta dosis vaksin Covid-19.

Rinciannya, 100 juta dosis dari Moderna dan 100 juta dosis dari Pfizer.

Baca Juga: Anjing Ini Mendadak Jadi Miliuner Dunia Usai Dapat Warisan Puluhan Milyar dari Pemiliknya

Selanjutnya, ia menargetkan di bulan Juli mendatang, setidaknya sudah ada 300 juta dosis vaksin tersedia.

"Kami sekarang sudah membeli cukup vaksin untuk seluruh warga Amerika (330 juta orang)," kata Joe Biden, menegaskan.

Diketahui bahwa hingga saat ini, AS masih menjadi episentrum Covid-19 di dunia.

Mereka mencatat 28 juta kasus dan 486 ribu kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Cek Fakta: Merasa Tak Kuat, Risma Dikabarkan Mundur dari Mensos, Ini Faktanya

Dengan kondisi pandemi sekarang, berikut penanganannya, Joe biden memperkirakan jumlah korban akan menyentuh angka 500 ribu pada Maret.

Saat Donald Trump masih menjabat sebagai Presiden AS, ia membangga-banggakan program Operation Warp Speed.

Program tersebut yang ditujukan untuk pengadaan, distribusi, dan penyuntikan vaksin Covid-19.

Menurutnya, penemuan vaksin Covid-19 juga adalah berkat jasanya.

Baca Juga: Soal Novel Baswedan yang Diadukan ke Polisi, Iwan Fals: Dikit-dikit Lapor, Capek dong Polisinya

Ia pun memprotes ketika vaksinasi baru dimulai menjelang masa berakhir pemerintahannya. 

Menurut dia, hal itu disengaja agar ia tak diuntungkan dalam Pilpres AS November 2020.

Belakangan terungkap bahwa vaksinasi yang berjalan tidak sesuai target yang ditetapkan yaitu 20 juta orang per Desember 2020. 

Dari angka itu, hanya 3 juta orang yang berhasil divaksinasi per 31 Desember 2020.

Baca Juga: Siap Debat KPI Soal Aturan Masker, Deddy Corbuzier: Kalau Salah, Gue Setop Acara TV Gue

Per 20 Januari 2021, ketika Joe Biden mulai memimpin, hanya 16,5 juta orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19.

Angka tersebut kalah jauh dari Inggris, Uni Emirat Arab, maupun Israel yang berhasil memvaksin 35 juta orang dalam waktu singkat.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah