Arab Saudi Tangkap Ulama Perempuan karena Terus Berdakwah dan Mengajar Al-Quran di Rumah

- 16 Februari 2021, 15:41 WIB
Al-Qur'an dipamerkan di halaman Masjid Camlica Istanbul di Istanbul, Turki pada tanggal 1 Juni 2019.
Al-Qur'an dipamerkan di halaman Masjid Camlica Istanbul di Istanbul, Turki pada tanggal 1 Juni 2019. /Isa Terli /Anadolu Agency

PR BEKASI – Ulama perempuan terkenal Arab Saudi, Aisha Al-Muhajiri telah ditangkap oleh pihak berwenang kerajaan.

Ulama perempuan tersebut ditangkap bersama dua wanita lainnya setelah dirinya dilaporkan terus berdakwah dan mengajar Al-quran di rumahnya di kota suci Mekkah.

Diketahui, ulama berumur 65 tahun tersebut dikatakan telah ditangkap oleh 20 anggota Dinas Intelijen Arab Saudi.

Hal tersebut dikatakan oleh Prisoners of Conscience, organisasi yang melaporkan penangkapan dan penindasan pemerintah Arab Saudi terhadap aktivis dan tokoh masyarakat.

Baca Juga: Rahmat Effendi Gelar Party di Cisarua, Dr Tirta Minta Ridwan Kamil Tindak Tegas Walikota Bekasi

Baca Juga: Soroti Isu Radikalisme, Mahfud MD: Indonesia Lahir karena Bung Karno Radikal

Baca Juga: Roy Suryo Sarankan Revisi UU ITE Dipersiapkan dengan Benar: Jangan Hanya Wacana atau Retorika Saja

"Satu dari dua wanita itu berusia 80 tahun, sementara keluarga wanita lainnya menolak untuk mengungkapkan informasi apapun tentang dia," kata kelompok itu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Post.

Setelah operasi penangkapan tersebut, dilaporkan bahwa siapa saja yang menanyakan tentang penahanan atau dakwaan atas penangkapan juga akan ditangkap, termasuk anak-anak Aisha Al-Muhajiri sendiri.

"Kami mengonfirmasi bahwa anak-anak dari ulama Aisha Al-Muhajiri diancam akan ditahan ketika mereka menanyakan tentang dia setelah dia ditangkap," kata organisasi tersebut.

Baca Juga: Jokowi Ingin Revisi UU ITE, Rocky Gerung: Ini Hanya Tes Ombak, Angin Surga, dan Harapan Palsu Saja

Pernyataan tersebut dikonfirmasi oleh pihak berwenang Kerajaan Arab Saudi saat ditanya mengenai hal tersebut.

“Siapapun pun yang menanyakan tentang dia (Aisha Al-Muhajir), kami akan siap menangkapnya,” kata pihak berwenang.

Kelompok tersebut menunjukkan bahwa Aisha Al-Muhajiri ditahan di Penjara Dhahban yang terletak dekat kota Jeddah di pesisir Laut Merah.

Baca Juga: Dianggap Publik Mudah Jerat Siapapun, Politisi PDI P Tegaskan Tak Ada Pasal 'Karet' UU ITE

Diketahui, dalam beberapa waktu belakangan ini sejumlah ulama, aktivis, dan kritikus rezim Arab Saudi telah ditangkap selama beberapa tahun terakhir.

Bahkan ulama yang sangat dihormati dan terkenal pernah ditahan hanya karena mengomentari urusan terkini atau kebijakan pemerintah.

Beberapa ulama tersebut diantaranya Aid Al-Qarni, Ali Al-Omari, Safar Al-Hawali, Omar Al-Muqbil, dan Salman al-Ouda.

Baca Juga: Palestina Tuduh Israel Tahan 2.000 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Gaza

Banyak yang dikenal sebagai reformis dan karenanya dipandang sebagai ancaman oleh penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Tindakan kerasnya terhadap cendekiawan Muslim yang telah lama menjadi suara utama di Arab Saudi merupakan upaya untuk mengekang pengaruh mereka.

Inisiatif kebijakan luar negeri Mohammed bin Salman dan upayanya yang keras untuk memodernisasi Kerajaan telah menjadi sasaran khusus para kritikus.

Baca Juga: Polemik Rumah Tangganya Mencuat di Media, Persija Resmi Sanksi Alfath Faathier

Bahkan para sarjana asing tidak lolos di bawah tindakan keras itu. Aimidoula Waili dari minoritas Muslim Uighur yang dianiaya di China ditangkap oleh otoritas Arab Saudi pada November atas permintaan pemerintah China.

Setelah ditahan di China beberapa tahun lalu sebelum melarikan diri ke Turki, Waili dilaporkan berisiko dideportasi ke China.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah