Tagih Janji, Iran Minta Joe Biden Segera Kembali ke Perjanjian Nuklir

- 18 Februari 2021, 08:08 WIB
  Pimpinan tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Pimpinan tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. /The New York Times

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan 'Hantu' Andi Arief Soal SBY di 2004, Marzuki Alie: Saya Saksi Tunggal yang Tersisa

Diketahui bahwa pengayaan uranium tersebut hingga 20 persen di pabrik nuklir bawah tanahnya, Fordow.

Namun, di sisi lain, jika AS berhasil kembali ke perjanjian nuklir 2015 (JCPOA) dan Iran dipaksa tunduk, maka hal itu bisa menjadi batu loncatan untuk perjanjian yang lebih luas.

Hal tersebut mulai dari pembatasan pengembangan senjata hingga aktivitas regional.

Baca Juga: Rachland Nashidik Sebut Bendungan Tukul Proyek Molor Jokowi, Dedek Uki: Hati-hati Penyakit Hati, Pak

Hingga kini, baik Iran maupun AS sama-sama tidak mengambil langkah duluan soal perjanjian nuklir itu.

Diketahui bahwa Iran, meminta sanksi dari era Donald Trump dicabut.

AS juga meminta sesuatu dari Iran, menghentikan program pengayaan uranium dan membiarkan inspektur PBB untuk melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Minta SKB 3 Menteri Direvisi, Din Syamsuddin: Agar Kita Tidak Menyimpang dari Nilai Dasar Indonesia

Sementara itu, negara tetangga gemas dengan situasi demikian. Kanselir Jerman, Angela Merkel, sampai meminta Presiden Iran, Hassan Rouhani untuk tidak main 'tunggu-tungguan' soal kembali ke perjanjian nuklir.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah