Serangan itu terjadi ketika Arab Saudi menjadi tuan rumah kejuaraan Formula E di pinggiran Riyadh, yang menurut media pemerintah dihadiri oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Baca Juga: Jokowi Buka Izin Investasi Miras di Indonesia, Yan Harahap: Umar bin Khattab Tak Legalkan Khamar
Media lokal setempat menyiarkan rekaman dari apa yang tampak seperti ledakan di udara di atas Riyadh, dan pengguna media sosial juga memposting video.
Beberapa video menunjukkan penduduk menjerit ketika mereka menyaksikan ledakan berapi-api menembus langit malam, yang tampaknya merupakan penyadapan baterai rudal Patriot kerajaan.
Turki al-Malki mengatakan kelompok Houthi berusaha dengan cara yang sistematis dan disengaja untuk menargetkan warga sipil.
Baca Juga: Jadi Buah Terlarang, Taiwan Desak Warga Makan Nanas Lokal Lebih Banyak Setelah Dilarang China
Kedutaan Besar AS di Riyadh mengeluarkan peringatan kepada orang Amerika, meminta mereka untuk tetap waspada jika terjadi serangan tambahan di masa depan.
Situs web pelacakan penerbangan menunjukkan beberapa penerbangan yang dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Riyadh dialihkan atau ditunda satu jam setelah serangan.
Ketika perang Yaman selama bertahun-tahun berlangsung, serangan rudal dan drone Houthi di Arab Saudi telah menjadi hal yang biasa dan jarang menyebabkan kerusakan.
Awal bulan ini, Houthi menyerang pesawat penumpang kosong di bandara Abha barat daya Arab Saudi dengan pesawat tak berawak bermuatan bom, menyebabkannya terbakar.