Reuters meninjau lebih dari selusin video di mana pria berseragam, terkadang mengacungkan senjata, mengancam akan melukai pengunjuk rasa yang menyerukan pembatalan kudeta dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Beberapa video dilihat puluhan ribu kali yang terpantau oleh Reuters telah dihapus minggu ini. Beberapa menggunakan tagar yang berkaitan dengan selebriti AS.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 Maret 2021: Robekan Baju Ditemukan, Akankah Aldebaran Temukan Andin?
TikTok mengalami peningkatan pengguna setelah militer melarang Facebook bulan lalu.
Facebook, yang tetap populer di Myanmar meskipun ada larangan, telah memperketat pengawasan kontennya sejak dituduh membantu mengompori kekejaman terhadap minoritas Muslim Rohingya pada tahun 2017.
Peneliti seperti Htaike mengatakan mereka yakin militer sekarang berusaha untuk mengembangkan kehadirannya di platform lain.***