Mirip Cerita Nabi Nuh, Ilmuwan Ingin Simpan Sel Sperma hingga DNA di Bulan

- 14 Maret 2021, 18:39 WIB
Ilustrasi luar angkasa - Ilmuwan kerap melakukan upaya pemanfaatan dunia luar angkasa, seperti penyimpanan 6.7 juta sampel benih dari Bumi.
Ilustrasi luar angkasa - Ilmuwan kerap melakukan upaya pemanfaatan dunia luar angkasa, seperti penyimpanan 6.7 juta sampel benih dari Bumi. /PIXABAY/Lumina Obscura/PIXABAY

PR BEKASI - Tim ilmuwan dari University of Arizona, Amerika Serikat pada pekan lalu menyatakan keinginannya untuk mengirimkan 6.7 juta sampel sperma, benih, sel telur, dan DNA ke sebuah lemari besi yang berada di Bulan.

Konsep penyimpanan 6.7 juta sampel itu diketahui mirip seperti kisah saat Nabi Nuh diceritakan pernah menyelamatkan banyak spesies secara berpasangan, untuk dibawa bersama kapal besarnya ketika terjadi banjir besar yang melanda bumi.

Meski wacana pengiriman 6.7 juta sel sperma, sel telur, benih, dan DNA itu terdengar seperti cerita fiksi ilmiah, namun wacana itu dianggap cukup beralasan sebagai antisipasi dari terjadinya bencana global.

Beberapa bencana yang dikhawatirkan terjadi seperti letusan gunung berapi, bom nuklir hingga asteroid termasuk pemicu dampak global yang sangat dikhawatirkan merusak lingkungan, bahkan hingga kehidupan yang ada di bumi, mulai dari tumbuhan hingga hewan juga manusia.

Baca Juga: Motif Sakit Hati, Pembunuh Pasutri WN Jerman Berhasil Ditangkap Polisi di Tambun Bekasi

Baca Juga: Jarang Terjadi, Pasien Covid-19 Meninggal Setelah Alami Ereksi Selama 3 Jam 

Baca Juga: Kemdikbud Peringatkan Peserta Seleksi ASN dan PPPK Waspadai Praktik Calo

Konsep penyimpanan gen atau bank gen seperti ini sebelumnya telah dilakukan di Bumi dengan hadirnya gudang benih global svalbard yang berada di pulau Spitsbergen, Norwegia.

Gudang gen di Norwegia itu menampung sekira 992.000 sampel beraneka ragam.

Namun begitu, keberadaan gudang di bumi ini kini cukup dikhawatirkan ketahanannya, terlihat dari bahaya naiknya suhu yang menghangat dan naiknya permukaan laut di wilayah tersebut.

Sebab itu, ide soal penyimpanan 6.7 juta sampel di Bulan menjadi harapan baru dari para ilmuwan untuk menyelamatkan sekaligus menunjukkan peradaban baru manusia di Bulan.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa rencana penyimpanan di Bulan adalah dengan membangun semacam kubah di bawah permukaan bulan dengan kedalaman antara 80-100 meter.

Baca Juga: Pantau Awal Bulan Sya'ban 1442 H, BMKG Lakukan Rukyatul Hilal Sore Ini

Tempat ini dikatakan cukup ideal untuk terlindung dari perubahan suhu besar atau ancaman meteorit di permukaan Bulan.

Sementara itu dalam lemari besi di dalamnya, mereka merencanakan jutaan sampel berharga dari banyak makhluk hidup itu disimpan dalam kondisi sangat dingin.

Contohnya seperti benih yang disimpan pada suhu -292 °F atau juga sel induk di suhu lebih dingin pada -320 °F.

Dalam wacananya, kubah itu akan dirawat oleh sebuah robot dan didukung oleh sekitar 2.055 kaki persegi panel surya.

Seorang ilmuwan dan penulis studi dalam rencana ini yaitu Jekan Thanga mengatakan bahwa gudang di Bulan ini cukup membantu dalam penyelamatan spesies bagi kehidupan dan teknologi di masa depan.

Baca Juga: Tegas Lawan Hoaks Covid-19, Malaysia Ancam Hukuman Denda Ratusan Juta dan Hukuman Penjara

Baca Juga: Beri Pesan Menohok untuk Kekasih Baru Kaesang Pangarep, Inul Daratista: Jadikan Kerudungmu Indah Sesuai Hatimu 

Sementara itu untuk pengiriman 6.7 juta sampel, Jekan Thanga mengatakan bahwa dibutuhkan sekira 250 peluncuran roket.

Kemudian untuk pembangunan stasiun luar angkasa internasional di Bulan, akan membutuhkan sekira 40 peluncuran roket.

Menurutnya Jekan Thanga perihal pembangunan proyek ini di Bulan bukan soal besar atau tidaknya modal yang dikeluarkan.

Menurutnya ini soal prioritas yang harus diusahakan bagi umat manusia, terlebih Bumi sendiri pernah mengalami dampak luar biasa ketika terjadinya letusan supervolcano di Toba (Indonesia) 75.000 tahun lalu.

"(Ini) menyebabkan periode pendinginan 1.000 tahun dan, menurut beberapa, sejalan dengan perkiraan penurunan keragaman manusia," kata Jekan Thanga seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Allthatsinteresting, Minggu, 14 Maret 2021.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Allthatsinteresting


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah