Minta Pemakaian Burqa dan Kumandang Azan Lewat Pengeras Suara Dilarang, Menteri India: Itu Kebiasaan Jahat

- 26 Maret 2021, 11:05 WIB
Pejabat India menggambarkan pemakaian burqa sebagai kebiasaan jahat.
Pejabat India menggambarkan pemakaian burqa sebagai kebiasaan jahat. /REUTERS/Danish Siddiqui/REUTERS

Dirinya menambahkan jika langkah-langkah yang tepat tidak diambil, dia akan memutuskan tindakan selanjutnya.

“Azam dikumandangkan lima kali dalam sehari, dan sepanjang hari. Akibatnya, saya menghadapi masalah dalam melakukan Yoga, meditasi, puja (ibadah) dan menjalankan tugas pemerintah, ” kata Shukla dalam surat tersebut

Baca Juga: Jadikan Tubuh Wanita sebagai 'Denah Berjalan', Iklan 'Vulgar' Perusahaan Real Estate di China Dikecam 

Sebelumnya, seorang wakil rektor di India juga telah mengeluhkan kumandang azan dari masjid di sekitar rumahnya yang menggangu waktu tidurnya.

Diketahui, Sangita Srivastava yang merupakan wakil rektor Universitas Allahabad telah mengirimkan surat kepada pemerintah lokal setempat untuk menindak masjid tersebut.

Dalam Salinan suratnya yang bertanggal 3 Maret 2021, Sangita mengatakan waktu tidurnya selalu terganggu saat kumandang azan subuh berkumandang.

Dirinya mengaku akibat hal tersebut dirinya mengalami sakit kepala sehingga waktu kerjanya menjadi terbuang.

“Tidur yang sangat terganggu tidak berlanjut bahkan setelah berusaha sangat keras. Ini juga mengakibatkan sakit kepala sepanjang hari, menyebabkan hilangnya jam kerja,” tulis dirinya.

Baca Juga: Sebut Kesalahan Habib Rizieq Hanya Dibuat-buat, Ustaz Yahya Waloni: Sakiti Ulama Sama Saja Lukai Rasulullah 

Meskipun dirinya mengeluh terhadap kumandang azan, namun Sangita mengatakan dirinya bukan seorang tidak membenci salah satu agama, kasta, maupun kepercayaan apa pun.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: India.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah